Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Polo Berkuda: Mitos tentang Keistimewaan Kelas Bangsawan

1 Februari 2025   16:49 Diperbarui: 1 Februari 2025   16:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo bermain polo berkuda bersama timnas polo berkuda Indonesia di lapangan Nusantara Polo Club. (Foto: wikimedia.org)

Aksesibilitas dalam Dunia Polo Berkuda

Zaman bergerak. Dunia sudah berganti rupa. Pada abad ke-21, anggapan bahwa polo hanya untuk orang kaya semakin tidak relevan.

Banyak akademi polo dan klub-klub di seluruh dunia menawarkan program pelatihan yang lebih terjangkau bagi mereka yang ingin memasuki dunia polo.

Beberapa klub bahkan memiliki program pembinaan untuk anak-anak dari keluarga dengan pendapatan rendah, memberikan kesempatan untuk berlatih tanpa harus memiliki kuda sendiri.

Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh National Polo Association (2020) menunjukkan bahwa sekitar 25 persen pemain polo di Amerika Serikat berasal dari keluarga yang tidak kaya.

Mereka memperoleh pelatihan serta kesempatan untuk berkompetisi melalui berbagai program beasiswa dan sponsorship yang ditawarkan oleh klub-klub polo.

Polo Berkuda di Indonesia

Penelitian National Polo Association (2020) selaras dengan sejarah perkembangan polo berkuda di Nusantara.

Batavia Polo Club berdiri sejak tahun 1937 menandai dimulainya sejarah polo di Indonesia. Mengambil lokasi di daerah Lapangan Banteng, Jakarta. Pendiri perkumpulan tersebut adalah seorang Belanda

Di era modern, tokoh yang memperkenalkan kembali olahraga polo berkuda adalah Hashim Djojohadikusumo, adik dari Presiden Prabowo Subianto.

Tahun 1992 berdiri Jakarta Polo and Equestrian Club (JPEC) di Bukit Sentul Selatan. Di tahun yang sama, Indonesia menjadi anggota Federation of International Polo (FIP) dengan Hashim sebagai Ketua Asosiasi Polo Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun