Waktu menunjuk angka 19.52 WIB, saat Shin Tae-yong tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta yang sudah dipadati ratusan suporter Timnas Indonesia sejak sore hari.
Pesawat Korean Air dijadwalkan tinggal landas meninggalkan Indonesia pukul 21.50 WIB. Hampir satu jam lamanya, STY menerobos lautan manusia yang bersorak-sorai dan menyanyikan yel-yel mengiringi perjalanannya menuju gate keberangkatan.
Keputusan Shin Tae-yong untuk kembali ke tanah kelahirannya, Korea Selatan, setelah hampir lima tahun mendampingi Tim Nasional Indonesia, adalah sebuah momen yang penuh emosi.
Kehadirannya di Indonesia tak hanya sekadar menjadi sosok pelatih, tetapi juga sebagai pembawa perubahan yang signifikan bagi sepak bola tanah air.
***
Kepulangan Shin Tae-yong mengundang perasaan campur aduk: ada rasa bangga atas pencapaiannya, namun juga ada kesedihan karena banyak yang merasa kehilangan.
Shin Tae-yong datang ke Indonesia pada Desember 2019 dengan satu tujuan mulia: mengangkat sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Meskipun awalnya banyak yang meragukan kemampuan dan pendekatannya, pelatih asal Korea Selatan ini membuktikan bahwa ia bukanlah sosok sembarangan.
STY membawa filosofi permainan yang disiplin, terorganisir, dan penuh semangat juang.
Dengan gaya kepelatihan yang tak kenal kompromi, Shin Tae-yong mengubah wajah Timnas Indonesia, mengangkat moral para pemain, serta menanamkan rasa percaya diri yang selama ini kurang dalam skuat Garuda.