Agar Lapindo mau melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya, maka negara haruslah bersifat menekan atau memaksa, antara lain dengan cara menyita seluru aset Lapindo, dan aset pemilik saham Lapindo, hingga Lumpur Lapindo benar-benar tertanggulangi sepenuhnya. Ali mencontohkan kasus minyak British Petroleum (BP) yang tumpah di Teluk Meksiko, AS pada tahun 2010. Dengan sikap yang tegas dan segera dari presiden Barack Obama, antara lain mengancam akan membekukan seluruh aset milik BP, maka perusahaan yang berbasis di Inggris itu akhirnya mau membiayai seluruh operasi penanggulangan kerusakan lingkungan.
Pertanyaannya, mengapa SBY tidak bisa melakukan hal yang serupa, bahkan hingga kini, ketika contoh itu sudah jelas-jelas ada? Ali Akbar secara tegas mengatakan, justru di situlah terletak adanya konspirasi SBY-Bakrie. Ia menambahkan, seharusnya, uang APBN yang sekerang sudah dikeluarkan lebih dari Rp 7,1 triliun ditagihkan secara paksa kepada Bakrie untuk melunasi.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H