Mohon tunggu...
Inovasi

Tantangan Jurnalis Online dalam Mencari Informasi: Media Metrotvnews.com

5 Oktober 2017   10:49 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:57 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan jurnalis, orang yang berprofesi sebagai pencari berita ini kini medapatkan peraturan yang lebih ketat walaupun jaman ini sudah berkembang. Secara singkat tugas seorang jurnalis memberikan informasi berdasarkan fakta yang telah dikumpulkan bukan berdasarkan kepentingan pribadi melainkan kepentingan milik bersama yakni untuk masyarakat / khalayak. Setelah memberikan informasi tugas seorang jurnalis mempertanggung jawabkan tulisan atau informasi mereka. Dan tugas selanjutnya yakni mempublikasikan kepada khalayak dengan publikasi  informasi sesuai fakta dan sesuai kebenaran.

Berbicara dunia informasi memang tiada habisnya bayangkan ketika dunia ini tanpa kehadiran seorang jurnalis mungkin kita tidak tahu apa saja yang sedang terjadi diluar sana, apa saja yang sedang menjadi trend, dan yang pastinya kita mungkin tidak akan pernah berkembang dan maju tanpa adanya informasi mengingat informasi sangat dibutuhkan manusia setiap hari bahkan setiap menit kita harus tau apa yang sedang terjadi saat ini apa yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat.

Era Globalisasi memberikan pengaruh pada disetiap aspek kehidupan manusia tidak  terkecuali pada pemberian informasi dalam bidang jurnalisme. Munculnya internet menjadikan julukan baru bagi media yang sudah ada, diantaranya televisi, radio, dan media cetak. Munculnya media baru membuat pihak media berlomba-lomba saling membuat medianya menjadi versi online, seiring dengan perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia, dimana saat ini sudah mencapai 25% dari total penduduk Indonesia. Ini artinya dunia jurnalistik yang berada di Indonesia sudah memasuki era baru globalisasi informasi yang tentunya tidak akan bisa terhindar dari tantangan-tantangan yang kerap menjadi hambatan bagi wartawannya sendiri.

Sejak tahun 2002, citizen media telah berkembang pesat yang mencoba mencari eksistensi di tengah atmosfer media tradisional. Dengan adanya internet, citizen media mampu menyebarkan informasi dalam bentuk teks, audio, foto, komentar dan analisis. Untuk menjelaskan fenomena adanya kolaborasi antara citizen journalism dengan tradisional media ini, John Hiler (Nieman Report, 2005, p. 9) artikelnya menjelaskan munculnya konsep yang disebut media Ecosystem. Konsep ini menjelaskan adanha hubungan baik antara citizen media dengan mainstream media.

Didalam tulisan ini, saya akan membahas seorang jurnalis media online yang pasti mempunyai tantangan sendiri dalam mencari informasi untuk di beritakan pada khalayak. Kemunculan citizen journalism dapat menjadi ancaman serius bagi jurnalis profesional, karena setiap orang dianggap mampu dan bisa menyampaikan informasi sejajar dengan jurnalis. Hal tersebut juga mendorong munculnya sikap skeptis terhadap keberadaan media baru dan profesionalisme warga dalam menyampaikan berita. Seperti yang dituliskan oleh Kurniawan (2006) bahwa salah satu pemimpin redaksi portal online terbaik di Indonesia mengakui tentang kekhawatirannya akan turunnya kredibilitas portalnya, hal ini didasari oleh keraguan atas masalah hukum atau kurangnya pemahaman warga atas kode etik jurnalistik dari warga yang melaporkan berita.

Dengan kondisi sekarang ini tantangan terbesar jurnalis profesional harus tetap beradaptasi dengan berkembangnya chanel informasi yang mengikuti jaman media baru tetapi juga harus mempunyai pegangan kode etik yang sangatlah kuat. Dibalik kesulitan dan tantangan yang begitu besar seorang jurnalis tentunya tidak perlu takut apabila juranlis berada pada posisi yang benar dan tidak bersalah karena jurnalis dilindungi oleh undang-undang seperti kebebasan berpendapat. Namun setiap jurnalis pasti mengalami kesalahan dalam memahami informasi maupun menulis berita. Maka dari itu setiap jurnalis perlu adanya pengontrol atau pengendali bagi seorang jurnalis supaya bisa bekerja sesuai dengan hak dan kewajiban yang dibentuk oleh kode etik jurnalistik.

Kode etik jurnalistik adalah acuan untuk mengatur segala kegiatan yang dilakukan oleh seorang jurnalis untuk memberikan informasi yang dapat diharapkan para jurnalis.

Metro tv news merupakan sebuah media yang dulunya hanya menyediakan informasi lewat media televisi, namun setelah perkembangan teknologi yang semakin memuncak, metro tv news memperluas akses dengan media online menjadi metrotvnews.com.Dalam dialog di acara metro plus, Margiono ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), mengatakan bahwa insan pers tidak perlu khawatir akan kelangsungan pers. Asalkan jurnalis selalu berpegang pada kode etik jurnalistik dan kaidahnya. Masalah yang dihadapi, banyaknya informasi yang bukan diproduksi pers namun banyak yang tersebar di media online. Saat ini pers tidak dapat mengandalkan kode etik namun, setiap perss profesional harus mampu bersaing dengan penyebaran informasi yang baik dan akurat.

Tantangan bagi jurnalis semakin berkembang, mulai dari kekerasan, perkembangan teknologi bahkan ramainya akses pada dunia maya. Kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 78 kasus, dan itupun terbanyak dalam sepuluh tahun terakhir.

Dalam perbincangan Via Whatsapp dengan salah satu jurnalis metrotvnews.com daerah Yogyakarta, Vicka mengatakan bahwa tantangan menjadi jurnalis online pasti dikejar waktu dan harus membawa berita tersebut menjadi naik dengan cepat dan akurat. Menaikan berita tidak semudah membalikan telapak tangan, walaupun dengan skil yang luar biasa, namun untuk menaikan juga membutuhkan sinyal provider yang mumpuni ataupun terkadang jurnalis juga mencari area free wifi sebagai media pendukung.

Tantangan selanjutnya sebagai jurnalis online yakni berita yang sudah diangkat tidak dibaca masyarakat luas, menurut Vicka masyarakat Yogyakarta masih banyak membaca koran ataupun menonton tv. Media metrotvnews.com, merupakan media yang kebanyakan mengankat hal-hal yang berkaitan dengan pimpinan, pejabat, pemerintahan, bahkan bos-bos, namun media ini malah dibaca khalayak mahasiswa dan anak-anak muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun