Mohon tunggu...
Rahadian Faiz Kurniawan
Rahadian Faiz Kurniawan Mohon Tunggu... Konsultan - Keterangan

Menulis adalah sebuah kenyamanan hati bagi saya ( asalkan tidak menyinggung orang lain ). Artikel Favorit : https://www.kompasiana.com/rahadianfaiz/5c4ffb1baeebe11a7416baa2/mana-yang-lebih-utama-perbaikan-jembatan-rusak-atau-upgrading-jembatan-yang-masih-layak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

27 Maret 2022   09:54 Diperbarui: 27 Maret 2022   09:56 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap langit yang mendung ku terdiam terpaku 

Surya seakan bersembunyi di balik awan  

Tiba-tiba air hujan turun di pangkuanku

Mengalir di sekujur tubuh dan tak bisa ku tahan

Ke mana ku harus berlindung
Ke mana ku harus cari pertolongan
Ke mana ku harus berlari
Jika hujan turun tiada henti

Ya Allah ya Tuhanku
Semoga Engkau turunkan hujan yang bermanfaat
Sebagai rasa syukur atas karuniaMu
Yang telah Engkau beri setiap saat

Maafkan hamba yang sering lupa akan rasa syukur
Maafkan hamba yang sering lupa akan rasa nikmat
Maafkan hamba yang sering berkeluh kesah
Ikhlaskan hati hamba,
Layaknya air hujan yang rela menahan rasa sakit harus jatuh dari atas sana
Tanpa bisa kembali lagi ke awan 

Semoga air hujan yang Engkau kirimkan bisa membersihkan dan menjernihkan hati serta pikiran seluruh umat manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun