Genos adalah manusia cyborg yang diciptakan untuk membasmi monster di Kota Z. Bukan hanya goodlooking, dia juga sangat hebat bahkan diberi predikat 'S' oleh asosiasi pahlawan dalam serial One Punch Man.Â
Orang-orang yang melihat Genos pertamakali pasti bakal langsung percaya dia kuat, lah wong penampilannya aja keren gitu. Tapi ketika Genos melawan monster nyamuk doi kewalahan.Â
Dia mengeluarkan seluruh potensi tubuh cyborgnya untuk mengalahkan monster itu. Tapi monster nyamuk terlalu kuat ia membuat Genos tak berkutik, tinggal satu serangan terkahir untuk menghabisi Genos. Disaat-saat terakhir Genos, ia diselamatkan oleh seorang pria BOTAK dengan penampilan yang norak. Baju kuning ketat, sarung tangan dan sepatu merah mencolok juga jubah putih yang berkibar, pokoknya gak keren sama sekali. Si Botak ini ngebunuh monster nyamuk cuma dalam satu cabokan doang.Â
Padahal Genos yang punya senjata mutakhir di seluruh badannya aja udah kerepotan. Bagaimana mungkin pria botak berpakaian norak ini bisa mengalahkan monster nyamuk hanya dengan satu pukulan saja? Terpesona lah Genos sama si Botak yang bernama Saitama itu. Kemudian Genos bertekad untuk berguru ke Saitama agar menjadi lebih kuat agar bisa menegakkan keadilan.
Si Saitama ini meskipun super kuat. Saitama mendapatkan kekuatannya hasil dari latihan terus menerus. Dia berlatih 100x push up, 100x squats, 100x sit up dan berlari 10 km setiap harinya selama setahun, tapi karena penampilannya tidak meyakinkan sebagai super hero. Dia sering dilecehkan dan diremehkan sama superhero lainnya. Meskipun diremehkan, Saitama gak pernah peduli, dia lebih suka mengabaikan hatersnya dan bilang 'lu cuma butuh hobi'.Â
Sebagaimana anak muda ambis pada umumnya, darah Genos panas bergejolak, jorjoran, super serius dan ga bisa diajak becanda. Tapi lama kelamaan dia lebih kalem dan lebih dewasa. Dia lebih bisa mengukur diri untuk menegakkan idealismenya. Genos lama-kelamaan bisa sedikit lebih santuy dan lebih memperhatikan hal-hal kecil disekitarnya. Ini karena pengaruh Saitama sebagai gurunya.
Selama berguru pada Saitama, Genos selalu memperlihatkan adab yang bagus. Dia mencatat hal-hal penting yang gurunya lakukan dan melayani gurunya meskipun kelakuannya aneh-aneh, sebab dia tahu gurunya itu mempunyai ilmu yang lebih tinggi dari dia. Genos menganggap apa-apa yg dilakukan Saitama adalah bagian dari pelajaran. Genos juga sabar ketika belajar. Dia tau ilmu itu tidak bisa didapatkan dengan instan. Dia bahkan rela membersihkan WC atau belanja demi mendapatkan ridho Saitama. Adab Genos terhadap gurunya inilah yang mulai hilang di ummat islam.
Prof. Naquib Alattas sampai bilang kalau Hilang Adab = hilang disiplin. Karena manusia yang berdab terhadap orang lain akan paham bagaimana mengenali dan mengakui seseorang sesuai harkat dan martabatnya. Sebagai murid, Genos memahami posisinya di hadapan Saitama, dia menghormati dan memuliakan gurunya meskipun penampilannya 'tidak mencerminkan seorang yang kuat'.Â
Alattas mengungkap tiga hal yg menjadi akar masalah umat: Pertama adalah Ilmu yang rusak. Kedua, loss of adab (hilangnya adab). Ketiga, kemunculan pemimpin palsu.Â
Hilangnya adab menyebabkan perilaku manusia yang menyimpang dan keluar dari fitrah kemanusiaannya. Hal ini yang menyebabkan munculnya berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, kejahatan, kriminalitas, korupsi, bencana alam, dll. Hilangnya adab pada Tuhan-Nya, hilangnya adab pada sesama manusia, hilangnya adab pada orang tua, adab pada alam semesta, adab dalam berbsnis, adab dalam bekerja, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H