Bandung -  di tengah gemparnya permainan gadget,  bermain diluar tetap menjadi salah satu hal yang  menyenangkan salah satu-nya ada di desa Cihaur Geulis Jalan Sukaluyu 3 Bandung lebih senang bermain diluar bersama teman - temannya daripada diam dirumah. Jum'at (30/12).
Di era industry 4.0 ini banyak hal yang dapat mudah kita dapatkan dari berbelanja, berbisnis, pendidikan hingga segala macam hiburan pun ada. Namun, tidak bisa dipungkiri dengan adanya teknologi yang semakin canggih membuat anak - anak jadi enggan untuk bersosialisasi keluar dan diam dirumah, mungkin hal ini hanya masalah kecil namun tidak bisa dipungkiri bahwa  ini juga bisa menjadi salah satu  faktor penyebab peningkatan individualisme yang  dapat terjadi di beberapa tahun kedepan.
Tidak bisa dipungkiri memang teknologi sekarang benar - benar merubah gaya hidup seseorang apalagi anak Gen Alpha yang dimana kebanyakannya lebih memilih untuk melakukan bermacam - macam kegiatan menggunakan handphone, di masa sekarang juga sudah begitu lumrah saat melihat anak umur 2 tahun sudah begitu pandai dalam menggunakan teknologi ini. namun sangat disayangkan di sisi peningkatan-nya  teknologi, anak - anak menjadi kurang bersosialisasi, memiliki jiwa yang ingin segala instan  dan menjadi sosok individualis yang hanya fokus dengan handphone yang berada di genggamannya
Namun masih juga ada yang tetap mementingkan main diluar salah satunya di Desa Cihaur Geulis Jalan Sukaluyu 3 yang anak - anaknya masih menggemari main diluar dengan temannya. Salah satunya yaitu bermain futsal.
"Aku  lebih seneng main sama temen, soalnya bisa lari-larian  ketawa bareng, bisa teriak - teriak juga sama bisa kenal banyak teman," ujar Al Pahrezy Gumelar salah satu anak  Jalan  Sukaluyu 3.
Saat ditanya perihal mengapa memilih untuk menjadikan futsal sebagai hobby, Al menjelaskan bahwa ia memiliki cita- cita ingin menjadi pemain futsal terbaik.
Begitu juga halnya dengan Bapak Aceng selaku salah satu orang tua dari Al Pahrezy  yang memberikan pendapatnya perihal anak - anak yang lebih suka bermain diluar daripada di rumah. "menurut saya lebih seneng liat anak - anak main futsal  daripada banyak main hp lah, jenuh gitukan..  otaknya nggak mencar (berkembang), " ujarnya.
Tidak hanya menggerakan badan dan berkeringat  futsal juga menjadi salah satu cara menumbuhkan kerja sama antar individu karena dalam permainannya yang mengharuskan kekompakan suatu kelompok, mengasah otak dan bisa menguatkan mental karena di dalam permainan olah raga futsal ini anak - anak dapat belajar tentang solidaritas dalam bagaimana cara melindungi teman nya,  memiliki pemikiran kritis dalam mencari strategi untuk menang , memiliki jiwa yang sabar dan pantang menyerah dan menjadikan kekalahan sebagai motivasi untuk kembali bangkit dan terus berjuang.
Dari contoh futsal tersebut  juga bisa menjadi salah satu cara bagi para Gen Alpha di Indonesia yang sering kali di juluki mental tempe dapat memiliki mental yang kuat, dengan bermain diluar anak - anak juga bisa menjadi bisa lebih paham cara untuk berbicara dengan orang lain, berteman dengan baik, melihat dunia lebih jelas, dapat meng-kritisi banyak hal dan merasakan bagaimana proses itu berjalan yang tentunya hal  menjadikan anak - anak Gen Alpha dapat menghargai suatu proses dan tentunya tidak akan  merusak mata karena terlalu sering melihat layar handphone.
Dengan hal ini juga Negara Indonesia bisa mendapatkan generasi - generasi muda yang berkualitas baik dan aktif dalam mengharumkan nama Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H