Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Mengesankan, Bareng Kompasiana ‘Gerebek’ Toyota

23 Juni 2015   10:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kata ‘Gerebek’ populer digunakan oleh lembaga antibodi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sering menangkap tangan para oknum yang tersangkakan sebagai koruptor. Namun siapa bilang aksi gerebek hanya bisa dilakukan KPK yang pernah dipimpin oleh Antasari itu, Kompasiana pun bisa melakukannya. Lihat saja di aksi #KPKGerebek oleh komunitas KPK ala Kompasiana. Bukan lembaga anti bodi, tapi komunitas berbodi penggila kuliner, yakni Kompasianer Penggila Kuliner (KPK). Aksi #KPKGerebeknya dengan ‘menyatroni’ resto, rumah makan, festival kuliner dan lain sebagainya demi mencicipi dan memperkenalkan menu nusantara melalu tulisan kuliner di Kompasiana. Bukan itu saja gerebek lainnya bertajuk Kompasiana visit mengunjungi Pabrik Toyota Sunter 1 di kawasan Sunter Jakarta Utara pada Rabu, 10 Juni 2015, sungguh mengesankan.

Bagaimana tidak, aksi gerebek (istilah saya hehee) kali ini sangat aktual, menarik, bermanfaat, dan inspiratif. Beragam wawasan baru mengenai pembuatan mobil produk Toyota bisa kami peroleh dengan melihat langsung dari jarak dekat. Hasilnya? Luar biasa. Pabrik yang mulai beroperasi sejak 1973 ini ternyata produknya merambah mancanegara dan membawa nama harum Indonesia. Sebut saja mobil Fortuner yang gagah saat menyusuri jalan raya itu ternyata sangat diminati di negara-negara timur tengah. Turut bangga pastinya. Mengesankan? Tentu saja.

Namun bukan hanya itu yang mengesankan, yakni ‘kehangatan’ yang intim antar kompasianer (meski ada yang baru kenal darat) memberikan nuansa persaudaraan yang jarang diperoleh. Menyitir kalimat dari Kompasianer Ben Baharuddin Nur (jawara lomba blog) yang sangat kuingat perkataannya, “Kehangatan persahabatan di Kompasiana tak tergantikan dan tak ditemui di komunitas manapun.” Heheee Akuurrr Bang Ben.

Oke deh lanjut, mau tahu kisahnya? Simak pengalaman mengesankan saya bersama 20 Kompasianer terpilih dari 90an lebih pendaftar. Meski tulisan ini saya tulis tanpa kacamata baca yang tertinggal di rumah Bogor, namun saya berusaha menyelesaikannya. Meski ‘remang-remang’. Maaf jika kurang panjang #eh. Yuk ah cekidot.

*

Hari beranjak siang, masih jam 08.40an sih, saat aku tiba di Bentara Budaya, Palmerah Barat. Maklum jam kumpul memang jam 09.00 wib. Tak pagi-pagi seperti acara-acara sebelumnya yang biasanya kumpul jam 06.00 wib. Maklum acara ‘gerebek’ Kompasiana Visit hari itu mengunjungi Pabrik Toyota di kawasan Sunter, masih dalam kota Jakarta sih. Sebuah bus pariwisata telah nangkring dengan kalemnya di depan Bentara Budaya. Bus yang sejak awal kuduga sebagai bus yang akan digunakan untuk transportasi acara. Dan ternyata benar.

Belum banyak yang datang. Namun beberapa admin Kompasiana sudah hadir. Bagus rajin hehee. Setelah mengisi presensi kehadiran dan memperoleh kaos bermotif Indonesia banget, kaos putih dengan strip merah (ukuran jumbo tentunya heheee), aku langsung memakainya. Lantas bergabung dengan kawan kompasiner lainnya, yang rerata kukenal. Maklum sering jumpa di acara Kompasiana sih. Ada Agung Han, Oni, Kang Arul, disusul yang lainnya seperti Gapey Sandy, Ofi Gumelar dari Purwakarta dan satu sahabat yang datang jauh dari Pulau Dewata.... Kang Agung Soni.

Kompasianer satu ini memang salah satu yang dengan semangat datang untuk mengikuti acara kunjungan ke Pabrik Toyota. Maklum beliaunya khan punya usaha berkaitan dengan otomotif. Jadi ludah Fak-nya lah heheee. Pertemuan pagi itu, adalah kali kedua aku dengannya. Senang sekali secara istrinya Han satu kabupaten dengan tanah kelahiranku, Wonogiri. Jadi kali pertama ketemu di Kompasianival 2014, langsung akrab, apalagi beliaunya memang pribadi yang santun, hangat dan ramah. Heheee.

“Ini langsung dari bandara Mas, naik pesawat pagi-pagi, untung masih keburu waktunya,” jawabnya saat kutanya kapan sampainya. Secara aku pikir beliaunya sedang berada di Jakarta. Ternyata salah dugaanku. Salutlah ama beliau ini. Mengesankan. Beda denganku yang hanya 20 menitan dari Grogol. Eh ternyata sebelumnya beliau sempat SMS ke nopeku, sayangnya aku kok gak ngeh, dan telat buka SMS. Heheee.

Ini dia kompasianer kelas berat. Berat badannya maksudnya. heheee. (foto Ganendra)

Kang Pepih saat kasih pembekalan pada kompasianer sebelum berangkat. (foto ganendra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun