Kuliner tradisional menjadi perhatian tersendiri bagi pengelola jasa perhotelan. Hotel boleh berbintang dan berstandar nasional namun tidak melupakan mengangkat budaya kuliner yang sering menjadi salah satu pertimbangan pengunjung dalam menginap. Kuliner tradisional bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung mancanegara maupun domestic yang menginap. Selain mengangkat nama kuliner tradisionalnya sendiri, juga menambah nilai plus bagi hotel. Seringkan kita disuguhi menu kuliner kekayaan tradisi kita di hotel-hotel? Tentu racikan dan kenikmatan menu yang disajikan menjadi kunci sukses menunya disukai atau tidak.
Kuliner Betawi yang cukup populer menjadi salah satu asset tradisional yang diangkat oleh Discovery Hotel and Convention Ancol yang berlokasi di Ancol, Jakarta Utara. Hotel bintang 4 berstandar internasional yang mempercayakan sajian menu restorannya 50% menu kuliner Betawi!
Datang saat acara Community Gathering Kompasiana bersama teman-teman komunitas lainnya pada 17 Agustus 2015, aku menikmati ruangan romantic Kembang Goyang di Discovery Hotel, tempat bersantap sajian Betawi dan menu kuliner internasional lainnya. Pengalaman merasakan citarasa kuliner hotel berbintang 4 itu. Menikmati di ruangan yang mampu menampung 200an orang itu semakin kental dengan desain arsitektur Betawi. Ada stage mini, yang biasa dipakai pentas. Alunan music yang menemani para pengunjung yang menginap saat bersantap. Sementara tak jauh di seberang suasana tempat hiburan wisata Ancol dengan Dunia Fantasinya menjadi pemandangan menarik tersendiri.
Dan nampaknya sudah menjadi menu paling populer di hotel yang baru diresmikan tahun lalu ini. Adalah Pak Amin, salah satu chef yang menangani dan meracik menu kuliner di Kembang Goyang. “Sop Buntut Borobudur,” jawabnya cepat saat kutanya menu primadona yang menjadi andalan di hotelnya.
Ya, menurutnya sop buntut Borobudur menjadi menu wajib yang disajikan setiap harinya, diantara ragam menu kuliner Betawi Kembang Goyang, seperti soto tangkar. Namun jangan khawatir, ada juga menu tradisional lainnya seperti menu masakan Bali, Padang, Sulawesi dan lain-lain. Menu mancanegara sudah pasti ada, sepert ragam steak ala Barat, pasta ala Italia.
Jadi penasaran juga dengan ‘provokasi’ Pak Amin dengan sop buntut Borobudurnya. Semangkuk sedang dengan kuah menggoda serta daging menyembul diantara ‘pernik-pernik’ pelengkap lainnya, aku langsung mencicipinya. Satu meja dengan Mbak Avi, dari Komunitas Nekad (KONEK) Surabaya, yang juga menggawangi komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Surabaya. Di sela obrolan-obrolan cantik, kuah hangat sop buntut Borobudur, menghangatkan kerongkongan dan lambung. Daging empuk membawa sensasi di lidah. Bolehlah. Pertama nyoba, langsung deh kepincut.
Oyaaa, Kembang Goyang selain memiliki kapasitas 200 kursi dilengkapi satu kamar pribadi, bar dan lounge, dan teras di luar. lokasinya di Lantai 1 di Lobby Tingkat. Buka setiap hari pukul 06.00 - 23.00 wib.
Eh ada program mingguan juga loor untuk kulinernya. Misalnya setiap Jumat, ada program Selera Nusantara dengan menyajikan menu nusantara. Pastinya menunya setiap jumat di setiap minggunya beda-beda, menu dari Sabang sampai Merauke. Ini tentu berpotensi menambah ketertarikan tamu-tamu asing. Eh tamu lokal pun juga minat kalii. Terus setiap Sabtu ada barbeque. Menunya ada seafood, fish, beef dan lai-lain. Sunday branch setiap mingggu juga menyediakan sajian ragam menu makanan laut.
Nah promosi dilakukan per 3 bulan. Setiap bulan berbeda-beda melihat perkembngan namun dilakukan secara kontinyu. Nah bukan hanya itu, sebagai resort atau weekend hotel, Discovery Hotel menyediakan menu buffee dengan beragam promosi, baik makanan maupun harga. Harga promosi buffe dimulai dari 150K. Tentu dengan demikian tamu yang menginap tak perlu keluar hotel.