Salah satu tuntutan konten kreator di dunia media social yang bergerak revolusioner saat  ini, adalah tuntuan untuk membuat konten video berupa reels Instagram.Â
Diantara kegiatan mengisi waktu bulan Ramadan, aku seringkali membuat video pendek untuk unggahan Reels Instagram dan Facebook.Â
Pasti sudah banyak yang tahu, kalau pengguna Instagram dan Facebook ada fitur reels sebagai sarana berbagi konten. Reels ini dari waktu ke waktu semakin nge-trend.
Sebegai contoh Reels, ini video Reels milikku yang kuunggah di akun Instagramku. Belu bagus seeh. Tapi aku "pede" aja hehehee
Ya, tak dapat dipungkiri reels sedang naik daun, Diminati oleh public social media khususnya bagi dunia bisnis, komunitas maupun pengguna lainnya. Reels memungkinkan kita untuk mengembangkan komunitas, mengikuti tren, dan pemanfaatan untuk iklan-iklan.Â
Itutak lepas dari pengguna media social Instagam dan facebook yang angkanya milyaran pengguna. Konon ada lebih dari 140 miliar Reels yang diputar di Instagram dan Facebook setiap harinya. Fakta ini memungkinkan konten postingan Reels memiliki eksposure yang lebih baik disbanding format foto.
Nah alasan-alasan di atas, itu yang menjadi poin-poin mengapa aku memilih Reels sebagai konten yang aku bagikan di social mediaku.
Mumpung bulan Ramadan, dimana banyak space waktu longgar, aku lebih banyak belajar tentang reels ini. Upgrade skill getu sebagai konten kreator. Khususnya mengulik bagaiamana membuat video yang menarik. Bagaimana memaksimalkan Reels untuk mendapatkan eksposure yang meningkat dan lain-lain.
Metode pembelajaranku dari pembelajaran online, sharing-sharing teman, lalu mempraktikkannya. Semisal praktik memproduksi video pendek sebagai syarat utama postingan Reels. Gak mudah juga, dimana dalam waktu pendek, kurang dari 90 detik, harus menghasilkan video reels yang berisi padat dan menarik.