Masih ingat event Indonesia Muslim LifeFest yang digelar sebelum pandemi, yakni pada Agustus 2019 silam? Ajang yang menampilkan produk-produk Usaha Kecil Menengah  (UKM), sekaligus mempertemukan pelaku usaha muslim dengan konsumennya serta pelaku ekonomi syariah itu akan digelar kembali pada bulan Agustus 2022 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Menjelang event puncak Indonesia Muslim LifeFest 2022 itu, digelarlah Indonesia Muslim LifeFair 2022 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta. Event yang dibuka secara resmi pada Jum'at 25 Maret 2022 kemarin  itu akan digelar hanya 3 hari saja, hingga Minggu, 27 Maret 2022 esok.
Selain bazar produk islami, beragam kuliner halal, pengobatan herbal (thibbun nabawi herba) dan pendidikan Islami, ada juga acara komunitas serta kajian Asatidzah. Menariknya UKM bukan hanya sebagai ajang  pameran produk saja namun pelaku usaha sekaligus bisa menambah ilmu tentang dunia usaha, bahkan termasuk akses permodalan.
Ini sisi yang perlu dan penting untuk diketahui para pelaku UKM termasuk mereka yang baru berniat membuka usaha pasca pandemi. Ini mengingat pandemi grafiknya semakin menurun, diperkirakan semua pelaku usaha akan mulai mengembangkan kembali usahanya.
Tentang Permodalan UKM, Investasi Halal dan Legal
Legalitas dalam membangun usaha tentu menjadi pertimbangan utama. Termasuk juga pelaku usaha muslim yang ingin nyaman dan tenang secara legalitas baik itu legal secara negara maupun agama/ halal.
Tenang dalam berinvestasi, membangun usaha dari hulu sampai hilir yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan agama. Pelaku usaha tentu ingin tenang benderang tidak abu-abu membangun bisnisnya dengan berkonsep halal tanpa riba. Baik dari segi permodalannya maupun lainnya.
Tak sedikit perbankan dan Lembaga yang mewadahi jasa permodalan, seperti layanan urun dana (Securities Crowdfunding). Untuk diketahui kontribusi layanan urun dana mengalami pertumbuhan di Indonesia.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, sepanjang 2021 Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi atau equity/securities crowdfunding (SCF) berhasil menghimpun dana sebesar Rp 412 miliar. Tercatat angka itu naik lebih dari dua kali lipatnya atau 115,48 persen dibandingkan akhir Desember 2020 sebesar Rp 191,2 miliar.