Developer IT, dituntut mampu mengembangkan dan mencari solusi baru terhadap produk ITnya. Developer IT harus mampu merancang sebuah sistem, baik itu dari struktur, prospek, hingga tampilan sistem itu sendiri.
Membangun infrastruktur IT dengan pemenuhan akan teknologi baru, tentu tak mudah dan bukanlah murah. Banyak tantangan dan kendala yang terjadi, baik untuk skala kecil hingga enterprise. Misalnya saja, butuh banyak waktu untuk riset. Try and errr. Coba-coba. Bayangkan, berapa waktu yang diperlukan sampai mendapatkan produk yang sesuai harapan? Tentu tak sedikit.
Berdampak pula terhadap pendanaan. Taruhlah produk sudah siap, ternyata ada masalah di sistem operasi. Lelet, lemot, stuck. Jangan sampai produk aplikasi industri tak bisa diakses yang membuat 'jengkel' pengguna. Tentu akan berdampak menurunkan kredibilitas perusahaan. Developer handal menjadi kebutuhan yang tentu membutuhkan cost tak sedikit dan kurang efesien bagi perusahaan.
Bagi IT developer atau komunitas developer, pergerakan teknologi digital yang sangat cepat menuntut solusi yang cepat pula. Kecepatan solusi bukan lagi penyediaan waktu dalam hitungan bulanan, namun sudah hari. Bahkan bisa jadi lebih cepat lagi.
Tentu menjadi tantangan bagi developer khususnya developer muda yang ingin berkarir di dunia developer. Sementara mungkin banyak yang belum mereka ketahui. Minim pengalaman dan sebagainya. Sementara sebagai developer IT, mereka dianggap lebih tahu. Jika demikian, apa solusi alternatifnya?
Pergeseran dalam Pengembangan Perangkat Lunak
Sebelumnya, kita ketahui beberapa hal terkait perkembangan fenomena sofware dalam teknologi. Dalam proses pengembangan perangkat lunak telah terjadi banyak pergeseran. Seperti dalam mekanisme teknologi perusahaan, dalam proses produksi sebelumnya membutuhkan sumber daya konvensional, yakni manusia. Terus komplek banyak aturannya, serta memakan waktu lama. Bahkan ada pengerjaan lembur di malam hari.
Sekarang bisa lebih cepat dengan penggunaan teknologi yang bisa otomate, lebih cepat. Dari semula proses lamban menjadi cepat. Banyak organisasi yang melakukan segala sesuatu secara digital. Hal ini memberi banyak memberikan manfaat bagi organisasi.
Dari sisi arsitek sofware, banyak arsitek baru bermunculan. Sebelumnya bersifat monolite, yakni dalam aplikasi besar berubah, dipecah menjadi micro service, yakni service yang lebih kecil sesuai fungsi.
Pergeseran lainnya yakni Event Driven, dimana perkembangan sistem yang saling berkomunikasi dengan event yang saling kirim pesan antara satu service ke service lain.
Kemudian munculnya teknologi platform baru yang disebut "Container" yang membantu menyamakan semua kompartemen dalam sistem yang didevelop programmer. Container platform yang terkenal adalah Kubernetes, open source milik google. Nah Kubernetes ini salah satu yang menjadi basis yang digunakan dalam teknologi digital open source.