Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

"Pupuk Kesuburan" Nasionalisme Itu Bernama TV Digital

19 Agustus 2021   18:46 Diperbarui: 20 Agustus 2021   06:46 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TV Digital. (Sumber gambar https://kominfo.go.id/)

Fungsi media pers memiliki peran penting dalam menyampaikan konten-kontennya. Seperti diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.  Pasal 2 butir 1 dan 2 menyebutkan bahwa: "(1) Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. (2) Di samping fungsi-fungsi tersebut ayat (1), pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi."

Ilustrasi TV Digital. (Sumber gambar https://siarandigital.kominfo.go.id/)
Ilustrasi TV Digital. (Sumber gambar https://siarandigital.kominfo.go.id/)

Siaran TV Digital Memupuk Nasionalisme  

Siaran televisi saat ini adalah siaran sistem TV analog yang sudah hampir 60 tahun eksis. Selama itu pula kekuatan sarana pemancar menjadi tumpuan utama menjangkau daerah-daerah layanan. Ketergantungan dengan pemancar membuat siaran tidak merata diterima oleh warga. Blank spot pun banyak terjadi.  

Terkait jangkauan layanan ini, mengutip pernyataan Direktur Penyiaran Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Geryantika Kurnia, menyampaikan, eksisting TV analog jangkauannya hanya 68 persen wilayah layanan di Indonesia. Sementara, sebanyak 38 persen wilayah menurut Gery, masih blank spot. (Sumber: Kompas.com, 20/06/2021, "Kelebihan TV Digital Dibanding Analog, Berikut Jangkauan Sinyalnya")

Sementara dengan TV analog, semakin jauh dari pemancar semakin jelek siaran TV-nya. Bisa dibayangkan, jika kualitas siaran  TV jelek, membuat tidak nyaman, maka pemirsa akan dengan mudah berpindah ke saluran TV lain. Tak mustahil, warga di perbatasan akan berpindah channel ke saluran TV negeri tetangga.  

Nah, siaran TV digital sangat berbeda dengan TV analog. Siaran TV Digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghasilkan gambar dengan kualitas yang lebih bersih, suara dengan kualitas yang lebih jernih, dan teknologi yang semakin canggih. Tentu saja kualitas seperti ini, akan membuat pemirsa nyaman dalam menikmati siaran. 

Secara teknis pun warga yang akan menggunakan layanan TV digital dimudahkan. 

TV digital bukanlah TV streaming yang harus menggunakan perangkat dengan koneksi internet. TV digital juga bukan TV berlangganan lewat kabel atau satelit, TV Box atau Smart TV yang terhubung ke internet. TV digital juga bukan TV satelit yang harus menggunakan parabola. 

Penerimaan siarannya lewat antenna UHF seperti TV analog. Tidak perlu berlangganan. Namun kualitas gambar dan suaranya superior, tidak berbintik atau kabur saat sinyal lemah. Cukup mudah dan ekonomis bagi warga pemirsa. Lebih lengkap bisa dibaca di situs situs Siaran digital Kominfo di sini: https://siarandigital.kominfo.go.id/

Jika siaran sudah nyaman dinikmati, tentu harus diikuti oleh konten-konten yang berkualitas. Keragaman konten akan sangat dimungkinkan. Industri kreatif akan dimanjakan karena mendapat ruang-ruang  ketersediaan tempat dalam program-programnya. Siaran konten lokal yang sarat dengan gaung nasionalisme terbuka lebar karena daya tampung siaran TV Digital dalam satu kanal bertambah. Ini juga momentum buat tumbuh berkembangnya siaran TV lokal. Bisa dibayangin, betapa beragamnya program siaran dengan adanya TV digital. Luar biasa. 

Nah, semoga saja setelah siaran TV digital hadir paling lambat pada 2 November 2022 mendatang, area perbatasan menjadi salah satu yang turut menikmatinya. Warga pinggiran negeri, semakin terjangkau bisa menikmati siaran produk "dalam negeri" dengan kualitas lebih bagus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun