Bagi yang suka dengan tata desain penerangan di rumah, pasti selalu memperhatikan sarana pendukung lampu-lampu sampai hal-hal kecil. Mulai dari tata letak, desain lampu, kabel hingga saklar dan stop kontak. Khusus soal saklar dan stop kontak butuh yang menunjang faktor kenyamanan dan keamanan. Lalu bagaimana cara memilih saklar dan stop kontak yang aman namun tetap stylish untuk interior ruangan?
Aku tuh suka banget tata lampu penerangan di rumah. Baik sebagai penerangan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Â Tentu di setiap ruangan dalam rumah, berbeda- beda tata letak penerangan. Demikian juga daya terangnya, disesuaikan dengan kebutuhan ideal dan kenyamanan.Â
Penerangan di ruang kerja, ruang tamu, ruang tidur jelas berbeda. Aku lebih suka temaram di ruang tidur, meski ada lampu terang yang dalam kondisi tertentu baru digunakan. Untuk ruang tamu tentu lebih cocok penerangan yang terang.
Baca juga : Cara Membuat Jalur Pengapian Motor dengan Saklar TV Bekas
Kalau soal kabel, biasanya ditanam dalam tembok, jadi langsung tak kelihatan. Tak terlalu masalah, kalau soal kabel. Terpenting kabel berkualitas tinggi karena digunakan dalam jangka waktu lama. Ganti kabel listrik pun rasanya hitungan puluhan tahun.
Baca juga :Tak Perlu Lagi Saklar, Nyalakan Peralatan Rumah Tangga Hanya dengan Sensor Suara
Kalau soal saklar dan stop kontak, ini yang perlu perhatian lebih. Bukan saja menyangkut keamanan utama, juga soal gimana dapat mendukung desain dalam ruang yang ada. Â
Saklar dan stop kontak atau colokan dengan umumnya bentuknya standar. Kotak. Berbahan plastik atau mika. Warna umumnya putih. Warna ini yang kalau sudah dalam jangka waktu lama, terkesan kusam. Sementara kalau stop kontak, kelemahannya adalah lama kelamaan semakin longgar. Â
Saklar dan stop kontak sebagai konduktor listrik membawa potensi kebakaran. Percikan listrik bisa ditimbulkan keduanya. Apalagi Stop kontak yang dipasangi banyak terminal. Itu bahaya. Aku juga terkadang pakai terminal untuk stop kontak ini, soalnya kadang butuh colokan banyak, 3-4 colokan. Seperti kalau men-charge baterai ponsel, kamera maupun laptop. Benar-benar kebiasaan yang harus aku tinggalin. Berbahaya meski belum pernah resikonya. Waspada perlu dong.