PERTENGAHANJuni lalu, aku tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno Hatta (Soeta) Tangerang, pulang dari Kualalumpur, Malaysia. Bersama seorang kawan habis mendapat tugas dari kantor. Urusan bisnis getu deh hehee.
Biasa membawa barang bawaan lumayan banyak. Ada tiga tas karena sudah bertambah satu tas 'tambahan'. Biasa kan, tas oleh-oleh, pesanan dari beberapa kawan. Ya, sebisanya aku bawain.
Setelah landing, aku dan teman bergegas ambil barang bagasi. Lalu keluar bandara, mencari transportasi menuju kawasan jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Pilihan moda transportasi, biasa ada taxi dan bus bandara. Tentu dengan tarif yang beragam. Taxi lebih mahalan karena bisa langsung sampai ke lokasi tujuan. Sementara bus bandara sesuai rute. Tarifnya lebih murah.
Karena taxi mesti pakai antre, lamaan lagi, maklum pas ramai penumpang yang akan menggunakan moda itu. Jadi bus bandara menjadi pilihan, pasalnya segera berangkat. Dan durasi perjalanan bukanlah pendek. Lebih dari sejam di jam-jam sibuk lalu lintas. Jakarta getu bookk!
Itulah mengapa sering punya harapan, memanfaatkan waktu perjalanan dengan efektif dengan transportasi yang memadai, nyaman dan memfasilitasi. Misalnya tetap bisa 'main' internetan, AC (sudah pasti ini mah), kursi yang bisa buat enjoy, bahkan bisa sekalian karaokean plus sediain air minum. Jadi perjalanan berasa nikmat kan, di tengah kemacetan di luar sono.
Apalagi kalau pas anterin kawan berbisnis ataupun sekadar traveling di ibukota, bisa langsung ke penginapan, hotel semacamnya. Jadi lebih simple dan praktis dari segi waktu dan efektivitasnya.
Ternyata moda transportasi dalam benakku itu, sudah hadir dan beroperasi di Jakarta. Ini baru tahu. Big Bird JA Connection  ini resmi beroperasi sejak 30 Mei 2017 lalu. Transportasi bus bandara yang menghubungkan bandara Soeta dengan hotel di Jabodetabek. Wah ini menjadi pilihan bagus dan pas banget untuk kalangan pebisnis dan traveler.
"Bus ini sementara menghubungkan Mal Grand Indonesia dan 11 hotel dengan bandara Soeta," kata Bintang Bagus, Manager Operasional Blue Bird menjawab pertanyaanku di dalam bus Big Bird JA Connection menuju bandara Soeta, Sabtu 8 Juli 2017.
Itu masih tahap awal dengan hotel dan mal. Nantinya akan lebih dikembangkan lagi seiring perkembangan. Lebih jauh Bintang menjelaskan bahwa ada 4 rute Big Bird JA Connection yang sudah beroperasi.
Route 1. Hotel Borobudur -Hotel Alila -Hotel Luminor - Soeta Airport
Route 2. Hotel Grand Mercure - Hotel Sari Pan Pacifific - Hotel Aryaduta - Soeta Airport
Route 3. Hotel Grand Cemara - Hotel Ibis Thamrin - Hotel Millenium - Soeta Airport
Route 4. Hotel Grand Sahid - Mall Grand Indonesia - Hotel Ascott - Soeta Airport
Sebagai alternative transport dari Bandara, Big Bird JA Connection memposisikan untuk kalangan segmen berbeda. Kalau melihat tarif saat ini harga Promo Rp 50.000,- per orang (dari tarif standar Rp. 75 ribu), bus memang diperuntukkan bagi mereka yang butuh fasilitas lebih dan simple.
Fasilitas Big Bird JA Connection ini memuat 23 orang, lengkap dengan free WIFI, P3K, AC, Karaoke, air minum gratis. Beroperasi sejak jam 06.00 WIB hingga 23.00 wib.
"Kalau menuju bandara mulai berangkat jam 06.00, hingga sore. Sedangkan kalau dari bandara sampai malam," jelas Bintang di dalam bus Big Bird JA Connection rute 4 yang aku tumpangi.
Artinya kalau Big Bird JA Connection menuju bandara, difasilitasi dari pagi sampai sore, dikarenakan biasanya banyak poenumpang pesawat di jam tersebut. Sementara kalau dari bandara seringkali konsumen tiba di Soeta sudah malam hari.
Fasilitas di atas, aku rasa cukup membantu saat durasi perjalanana ala jalanan ibukota yang diselimuti kemacetan. Waktu 1-2 jam lumayan bikin bete kan yaa?
Nah waktu selama perjalanan bisa dipakai untuk sekadar internetan dengan WIFI yang lumayan kenceng (saat paket data lemot) atau sekadar lelap dengan kondisi ruang yang nyaman. Soo tinggal pilih.
Eh ada fasilitas Big Bird Premium Bus juga lho. Sempat mencoba naik bus premium ini saat menuju bandara Soeta. Fasilitas bus dengan chasis Mercedes Benz OH 1626 ini keren. Kapasitas  12 kursi mewah berlapis kulit, ada ruang meeting yang dilengkapi dengan toilet, kulkas dan kitchen set.
Ada lampu penerangan dalam kabin dirancang terang dan menyejukkan. Roof juga dilengkapi dengan fasilitas LCD ukuran 15 inch. Eh ada ruang Meeting dan Karaoke. Nyaman beneran ini. Ini fotoku saat di bus premium itu. Hehehee.
Penyediaan moda transporatsi Big Bird JA Connection adalah upaya Blue Bird dalam memberikan alternatif transportasi dari/ke bandara.
Selain itu turut mendukung program tarnsportasi dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). BPTJ sebagai instansi yang dibentuk untuk mensinergikan transportasi di berbagai daerah termasuk Jabodetabek. Â Tentu saja BPTJ perlu melibatkan operator transportasi seperti Blue Bird.
"Perlu institusi tangani transportasi berdasarkan kota aglomerasi," kata Ir. Bambang Prihartono, PLT Kepala BPTJ, sekaligus Staf Ahli bidang Teknologi dan Energi Perhubungan di depan awak media, Blogger dan jajaran Blue Bird, di Djournal Coffee, West Mal Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu 8 Juli 2017.
"Bluebird fokus pada layanan dengan tambahan teknologi. Kenyamanan dan tepat waktu menjadi prioritas layanan kami," kata Sigit Priawan Djokosoetono selaku Direktur Bluebird pada kesempatan yang sama di Djournal Coffee.
Sigit berharap masyarakat dapat merasakan manfaat layanan baru Bluebird tersebut.Â
Lalu bagaimana dengan pasar taxi Blue Bird yang juga melayani bandara ke lokasi tujuan?
Menjawab pertanyaanku itu, Sigit tidak khawatir karena pasar taxi blue bird tidak akan terganggu. Ada segmen yang berbeda dengan Big Bird JA Connexion. Masing-masing memiliki segmen, masyarakat diberikan alternatif pilihan moda transportasi. Silakan memilih.
Memenuhi dan menyediakan sarana moda transportasi, menjadi tugas BPTJ yang sedang digarap. BPTJ perlu sinergi dengan Pemerintah Daerah terkait, untuk mempercepat dan mengerjakan transportasi yang tak dikerjakan pemda.
"Saat ini BPTJ sedang menyepakati dokumen kesepakatan dengan Pemda sebagai landasan sinergi,"kata Bambang saat di Terminal Poris Plawad Tangerang, Sabtu 8 Juli 2017 sore.
Ya, salah satu yang sedang dalam progres pengerjaan BPTJ adalah Poris Plawad Tangerang. Saat aku amati terminal yang berlokasi di Tangerang tersebut belum kelihatan ramai. Terminal belum terintegrasi dengan stasiun. Jadi BPTJ sedang mencari solusi tepat untuk memaksimalkan terminal itu.
Dukungan Pemda terkait serta operator transportasi sangat diharapkan. Satu tujuannya adalah memberikan layanan terbaik untuk masyarakat yang tentunya akan berdampak besar pada gerak laju perekonomian negara dengan semakin berkembangnya bisnis dengan adanya sistem transportasi yang melayani dengan baik.
Soo, kamu yang suka traveling, bisnis semoga dapat memaksimalkan kehadiran Big Bird JA Connexion. Mau coba? Cek detail jam rutenya, sila disimak di bawah ini.Â
Semoga informasi ini bermanfaat. Salam
IG/ Twitter: @rahabganendra
Artikel ini ditayangkan juga diwww.ganendra.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H