Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muda, Beda dan Bertenaga, Tim Nusantara Sehat di Garis Tepi Negeri Singa

3 Mei 2016   03:23 Diperbarui: 3 Mei 2016   03:43 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

11-5727b04d8e7e613f0ea353d1.jpg
11-5727b04d8e7e613f0ea353d1.jpg
Berangkat dari Pelabuhan Sekupang. (Dokpri)

bp-5727b07935977307112b7612.jpg
bp-5727b07935977307112b7612.jpg
Debur ombak di balik perahu. (Ganendra)

Ombak tenang, riak-riak kecil saat perahu mulai melaju. Goyangan perahu stabil di antara deru mesin motor. Selepas mata memandang, hamparan air dengan sosok-sosok pulau di jauh nun sana. Terlihat ada berjajar gedung-gedung bertingkat, tapi itu bukan Belakang Padang. Itulah negeri singa, yang berjarak dekat dengan Pulau Belakang Padang. Yaa cukup dekat. Gedung-gedung akan terlihat samar saat cuaca cerah. Dan saat yang tepat untuk…. narsis hehee.

Perahu merapat. Badan perahu kayu membentur kecil dermaga Belakang Padang. Durasi 15 menitan ditempuh. Di tepian pantai sebelah dermaga, di balik deretan perahu-perahu yang tertambat, terbaca tulisan berlatar warna kekuningan, “Selamat Datang di Kec. Belakang Padang, Pulau Penawar Rindu,  Kota Batam.”

14-5727b0a2ec9673961770498e.jpg
14-5727b0a2ec9673961770498e.jpg
Selamat datang di Pulau Penawar rindu. (Ganendra)

11-1-5727b0f0359773e1112b75f6.jpg
11-1-5727b0f0359773e1112b75f6.jpg
Merapat (Ganendra)

Ada yang beda, dengan dermaga ini. Lebih lebar dan lebih banyak perahunya. Juga bangunan permanennya. Ada pasar di sebelah kirinya yang nampak menggeliat. Memasuki dermaga, sepanjang lorongnya banyak sepeda motor diparkir. Rombongan berjalan kaki menuju Puskesmas Belakang Padang, yang tak jauh dari dermaga. Siang itu pulau kecil tak ramai. Mungkin karena warganya banyak yang melaut, sebagai nelayan. Beberapa warung, toko yang kami lewati terlihat orang-orang beraktivitas jual beli. Di kedai nampak beberapa orang ‘ngopi’ sambil bercengkerama.

Ada Polsek di seberang dermaga. Di kejauhan jalan sebelah kiri nampak kawan seperti bukit. Di sanalah tempat pemancar stasiun radio fm pertama di Batam, dulu, sebelum pindah ke kawasan Tiban di Batam. Di bawahnya dulu ada kampung nelayan yang rumahnya di atas air pantai. Rumah yang terhubung dengan pelantar kayu. Pernah menginap semalam dulu. Terbayang malam berbintang beriring dengan debur ombak air laut. Dih.

*

Menyusuri jalan beraspal menuju Puskesmas, melewati beberapa fasilitas umum. Masjid, kelenteng, pertokoan dan rumah warga. Aku agak kaget, ada mobil! Eh sudah ada mobil disini yaa. Mobil dinas sih. Dulu hanya ada sepeda motor untuk transportasi. “Gimana cara mobil masuk kesini yaaa?” Hanya jalan lautlah satu-satunya.

Akhirnya tibalah di Balai Kecamatan Belakang Padang, Batam tempat acara yang telah dipersiapkan. Lumayan luas. Menampung rombongan sebanyak 60-an orang. Aku bersama kawan Blogger lainnya, memilih di deretan sebelah kanan bagian depan. Pasalnya memang di deretan tengah untuk rombongan Kemenkes. Panas cuaca. Kipas angin berukuran besar dipasang di beberapa sudut ruangan. Lumayanlah membantu membuang gerah hehee. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun