Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PAN Bidik Ahok?

18 April 2016   23:59 Diperbarui: 19 April 2016   00:14 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fokusnya adalah pemimpin mempunyai kemampuan merangkul masyarakat yang heterogen di DKI, tegas leadership, visi jangka panjang, mampu mengikuti perkembangan jaman, aspek lingkungan, aspek layak huni. Kehidupan di Jakarta sangat mahal, harus ada pemimpin yang mampu memberi  tempat huni bagi masyarakat umum.

“Secara umum kepemimpinan Ahok efektif,” tambah Eddy.

Menurutnya Ahok berhasil melakukan reformasi birokrasi. Mampu melanjutkan program e-government dari mantan Gubernur DKI, Joko Widodo. Ahok dinilai tegas dan berani melakukan terobosan. Meski demikian Eddy menilai ada kekurangannya seperti pelakasanaan penggusuran, sikap yang terkadang eksplosif, tak terkontrol ucapan. Baginya pemimpin wajib member keteladanan.

Lebih jauh terkait penggusuran, Eddy secara pribadi terusik, sebagai partai terusik dengan adanya kejadian kekerasan dalam penggusuran, meski realita di lapangan tentu ada dinamika, airmata. Kepada daerah menyerap aspirasi, melakukan pendekatan sosial cultural sehingga proses dinamika bisa diredam secara signifikan. Selain itu juga soal ijin reklamasi yang diberikan saat proses pembahasan raperda masih dibahas.

“Ada dua sisi, ada positif, ada kekurangan,” nilai Eddy terhadap Ahok.

Soo, di antara plus minus Ahok itu apakah PAN akan membidiknya, sementara tujuan pilkada adalah kemenangan. Dan tak dipungkiri Ahok mempunyai elebilitas tinggi saat ini dibanding tokoh-tokoh yang ‘berniat’ maju pilkada DKI?   

Eddy realistis bahwa saat ini kunci ada di PDIP. PDIP yang akan memainkan peranan dan bisa membandingkan kondisi politik, ketika PDIP mengusung siapa nantinya yang jadi cagubnya. Ada pun partai lain tinggal menentukan pilihan, merapat dengan PDIP, atau mendapat calon yang bisa  menandingi atau mengambil alternatif. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun