[caption caption="Para pemenang OSN Pertamina 2015 (foto Ganendra)"][/caption]
“Bangga dan seneng banget bisa menang, gak nyangka.”
KALIMAT pertama yang diucapkan Melisa, saat menjawab pertanyaan penulis di sela-sela acara Penganugerahan Pemenang Tingkat Nasional Kategori Teori dan Pemenang Tingkat Regional ASEAN Kategori Proyek Sains di Gedung Integrated Faculty Club Universitas Indonesia, Kamis 26 November 2015.
Gadis mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) seakan mewakili suara kedua teman dari tim Ubaya dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2015. Melisa Gunawan bersama Yoko Brigitte Wang dan ketua tim Yoanes Maria juara pertama kategori Tim Proyek Sains dalam OSN Pertamina 2015.
[caption caption="(Ki-Ka) Ketua tim Yoanes Maria, Yoko Brigitte Wang dan Melisa Gunawan, juara pertama kategori Tim Proyek Sains dalam OSN Pertamina 2015. (Foto Ganendra)"]
Yellow Green Microalgae - Nannochloropsis oculata as a New Source of Electricity adalah judul penelitian yang mereka ajukan dalam ajang OSN Pertamina 2015. Penelitian bidang sains yang menyisihkan 300 an lebih tim proyek sains yang bukan hanya dari tanah air, namun juga dari negara-negara ASEAN! Prestasi yang tentu membanggakan, bukan hanya Ubaya namun Indoensia.
Menelan waktu sekitar 3 bulan, Yoko dan kawan timnya meneliti dengan obyek microalgae atau sejenis plankton air laut. Gol penelitian mereka adalah menemukan sumber energi baru dari microalgae!! Wah!!
Yoko Brigitte Wang dengan logat suroboya-an nan medok menjelaskan sekilas pada penulis. Awalnya mereka tertarik mencari tanaman tingkat rendah untuk membuat energy terbarukan.
“Kita menemukan microalgae yang belum digunakan untuk menghasilkan listrik. Dapet kulturnya dari Bali,” jelas mahasiswi Fakultas Teknobiologi Ubaya ini.
[caption caption="Juara bidang Sains OSN Pertamina 2015. (Foto Ganendra)"]
Yoko menjelaskan bahwa secara alami, microalgae banyak terdapat di perairan laut Indonesia, di permukaan laut. Untuk melihatnya tentu harus menggunakan mikroskop. Microalgae (Nannochloropsis oculata) berbeda dengan algae yang biasa dilihat di pantai, yang disebut macroalgae. Nah microalgae ini dalam penelitian mereka, ditaruh di dalam sebuah reaktor biologi dengan media air laut yang bersifat elektrolit. Lempengan elektroda dalam reactor, ini memicu reaksi penghantaran listrik oleh microalgae yang menghasilkan energi listrik. Berapa listrik yang dihasilkan?