Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, Jatuhi Aku Bintang

6 Mei 2014   05:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399302854735047811

***

tetes air dahaga menetes antara tangkup daun berharap
bias cahaya merindu di ketiak senja tak hendak lesap
menunggu setia nafas kasih yang terhembus lelap
merengkuh asa atas penguasa takdir terang dan gelap

kaki lentik nuri menggurat pucuk daun kenanga
tubuhnya beraroma asap dupa dari kuluman angin utara
laiknya lantunkan doa
melagukan dawai asmara
di sarang rindu peraduannya

menguntai labirin kenangan
merajut asa embun embun kerinduan

akankah kembali pulang?
membawa hati tambatan sang dewi rembulan
yang abadi menerangi jiwa dan hati pengharapan
hingga pesan tak henti dilafalkan
menembus gemuruh arogan
membelah langit langit kebencian
dan arungi badai pasir rasa penyesalan

di bilik hati terdalam
satu harap terbisikan
Tuhan, jatuhi aku bintang

***


Jakarta - 5 Mei 2014

Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun