***
lama
kusiram pohon-pohon berbunga belas kasih
yang dulu kutanam benih di kedalaman hati rasa
tumbuh
lalu berbunga harapan
hingga benak tak henti menanti
berbuah apakah engkau?
lama
menanti mekar kelopak waktu
di hamparan tanah-tanah sabar persemaian
yang kian lenyap di ufuk persimpangan
dan terbenam
melolong pada purnama
memecah kisi-kisi jendela timur dan barat
bertanya janji yang pernah tergores di lapuk kenangan
dan terpatri serbuk-serbuk sisa percaya
bahwa
kata adalah terbit sang mentari
bisikan adalah sabda hujan di pelupuk pagi
namun engkau perlahan terbenam
di tikungan waktu yang dulu terikrar bersama malam
lalu redup
diantara puing kata berserak
dan aku
mengukir asa yang pernah usang dalam bait puisi
yang mungkin akan terbit nanti
pada rembulan pengganti
***
Jakarta - 17 Maret 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Puisi Terkait