Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbenam 3

14 Februari 2015   06:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:13 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423872951258753708

***

angin mana surat untukku?
surat dari fajar yang membuka mata-mata kehidupan
yang diurai pena-pena terik bertinta senja
dan tercatat di hijau daun berkerangka kata
tentang kasih terpendam
tentang kerinduan mendalam
dan tentang ikrar yang mengakar hunjam

di kejauhan
pada purnama yang bergelayut di langit malam
dan gelap bermutiara bintang yang meringkuk dibalik rembulan
yang dulu pernah menjadi atap-atap sajak dan puisi
dan merangkai janji
lalu kita gantung di roda waktu
untuk suatu saat dituai di jemari manis abadi

di kejauhan
senja pamit untuk terbenam
sama sepertimu dulu di kelokan punggung waktu
sisakan janji yang terlukis di batu pualam
dan urat kering papiruz yang mengukir nama

aku memungut memori janji
merangkai kepingan yang berserak
yang terbawa angin pengingat kenangan itu
dan suatu saat sebelum waktu terbenam
aku akan menjemputmu

***
Jakarta - 13 Februari 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca juga:

Terbenam 1

Terbenam 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun