Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tepi

13 Maret 2015   22:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:42 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426287714216839468

***

jika kau pernah duduk di serambi senja
dan menatap ufuk yang kian karam
mungkin kau merasakan
seperti itukah usia?
lahir dan menepi

lama, melukiskan jejak di sekian laju waktu
mengenang mentari terbit yang menjulurkan cahaya dan berlalu
panas yang meleleh
dingin yang menghampiri
dengan seberkas cahaya pengganti

aduh... aku terpesona
goresan awan di bulatan dewi angkasa
inspirasi segala kecantikan mulia anak manusia
engkau sang bulan purnama
yang lahir di celah langit
yang lenyap di tikungan mega

jika engkau pun terbit
punyakah dirimu tepi?

ah
aku mulai berhitung
berapa purnama yang pernah kulihat
ah .. tak seberapa

aku masih ingin menelan telanjang malammu
aku takkan surut menanti sabit tergantung di pelipis tubuh langitmu
aku enggan tinggalkan pesona rembulan dalam dongeng tidur lelapku
dan aku tak mampu berdiri di pelabuhan ujung waktu
yang menanti diri singgah dan rebah di tepi itu

*

jika kau pernah duduk di serambi senja
dan menatap ufuk yang kian karam
mungkin kau merasakan
seperti itukah usia?
lahir dan menepi

***
Jakarta - 14 Maret 2015
@rahabganedra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun