***
jika kau pernah duduk di serambi senja
dan menatap ufuk yang kian karam
mungkin kau merasakan
seperti itukah usia?
lahir dan menepi
lama, melukiskan jejak di sekian laju waktu
mengenang mentari terbit yang menjulurkan cahaya dan berlalu
panas yang meleleh
dingin yang menghampiri
dengan seberkas cahaya pengganti
aduh... aku terpesona
goresan awan di bulatan dewi angkasa
inspirasi segala kecantikan mulia anak manusia
engkau sang bulan purnama
yang lahir di celah langit
yang lenyap di tikungan mega
jika engkau pun terbit
punyakah dirimu tepi?
ah
aku mulai berhitung
berapa purnama yang pernah kulihat
ah .. tak seberapa
aku masih ingin menelan telanjang malammu
aku takkan surut menanti sabit tergantung di pelipis tubuh langitmu
aku enggan tinggalkan pesona rembulan dalam dongeng tidur lelapku
dan aku tak mampu berdiri di pelabuhan ujung waktu
yang menanti diri singgah dan rebah di tepi itu
*
jika kau pernah duduk di serambi senja
dan menatap ufuk yang kian karam
mungkin kau merasakan
seperti itukah usia?
lahir dan menepi
***
Jakarta - 14 Maret 2015
@rahabganedra