Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tentang Anak Manusia

5 Mei 2015   00:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14307598231914677864


***


saat lahir membawa saripati penciptaan
dan laku dunia membawa kepedihan
kita dicerahkan dengan cahaya asal
kita digelapkan segala ujian sesat
hingga sangkakala ditiupkan
karena itu adalah siklus kehendak

saat ketakutan datang dan merajuk menjadi sahabat
terasa seperti keterasingan memeluk erat
tangan-tangan menua mengulur dengan ambisius
yang tak dapat dielak bak dibius
dan tiada putus memanggil hadir
karena berlambaran kuasa ... takdir

saat bayangan keranda serasa hantu di siang bolong
nafas-nafas memburu kegelapan
seringai tajam berasa mengintai di sekeliling
sadarkah kita
bahwa cahaya telah redup dan kita abaikan
terang telah lepas dari buku-buku genggaman
dan kita menjadi .... buta

saat daya telah habis dan ingin menyerah
serasa kita adalah makhluk yang lemah
dan hanya sekedar butiran-butiran noktah
meski kita melupakan sesuatu
bahwa sebenarnya kita adalah kuat
untuk melepaskan keterikatan hati manusia
karena kita adalah makhluk ... mulia


***


Jakarta - 5 Mei 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun