Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanah Doa

21 November 2014   04:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:15 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1416494057454801318

***

masa tahun cahaya milyaran
singgasana langit tlah ditinggalkan
taburan benih kejahatan kian menjalar
di tanah hitam berdebu berurat mengakar

saat mata jauh dari pandang indah
ketika bicara terjerembab dalam kata sampah
kala tangan tangan hitam bernafsu merenggut kesucian
dan hati tercemar bercocok tanam di ladang kebencian

kesejatian tlah lenyap pergi ditelan ruang ruang basi
kebaikan di ambang bibir jurang kealpaan beringkar janji
dan kesabaran dirundung angkara bersisa puing puing anarki

kapan kau ingat lagi
rumah asal bertabur aroma melati surgawi
kapan kau sadari
jalan kembali adalah tujuan sejati

sebelum nama berpalang nisan tua
sebelum rumah rumah surga menutup pintu megahnya
dendangkan tulus bait bait Ilahi bermakna
di tanah kehidupan bersimbah doa

***
Jakarta - 20 November 2014
@rahabganendra

Sumber Desain Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun