Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tabir Asmara Bunga Lotus

17 Juli 2013   20:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.

Tanah nur menghidupi wadag kelaparan
Udara murni menghidupi tabung kesesakan
Air suci menghidupi mereguk cawan kehausan
Alam menghidupi rongga tulus sukma kekuasaan
.
Kasih bertebaran ketegaran ikhlas kedamaian
Welas merangkul ego aku sejati kehidupan
Sayang melingkup roh kalbu keindahan
Cinta menggelora sukma kebahagian
.
Setitik intisari pati bunga kesucian
Sekepal genggam angan dalan impian
Setapak kelopak hati memeluk keharuan
Sembilu merona dalam bayang kenyamanan
.
Bunga Lotus bermekaran cantik menawan
Medan berlumpur membias keindahan
Akar terpancang selimut kecantikan
Tumbuh mulus bersih berkilauan
.
Emosi diri hambar menyalakan
Jiwa memeluk gairah kehambaan
Rembulan hati memantik kemesraan
Mata sekejap menguak tabir kecerahan
.
Alam semesta Triloka
Dimensi manusia
Rasa perasa
Asmara
.
Kusuma
Dara puspita
Pelangi berwarna
Wu wei* bersama-Nya
.
*Wu wei = mengalir, tanpa upaya disengaja, upaya tanpa dibuat-buat

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun