Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[SRINTIL] Larung Hati

24 Agustus 2014   05:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:43 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14088086771522911974

***

waktu itu hak milik
rasa adalah ruh nan meraja
luka sahabat bersimpul merajut bahagia
pengorbanan bak nikmat berjubah tali setia

percaya laksana asap nan rela pada api pembakar pertama
kasih adalah hangat mentari menyapu basah di musim salju
sayang bagaikan benih benih disiram gerimis pagi sang dewi hujan
cinta seperti senyum bunga mekar pada mata mata lebah madu

lalu bagaimana jika
putik putik setia runtuh kokohnya
dinding dinding kasih ambruk digerus laku noda
tirai putih hati tercoreng nafas khianat percaya
dan kelambu telah bermadu asmara mendua

barangkali bulan pun enggan pancarkan purnama
angin pun geram berpaling merayu dedaunan
merpati mengingkari janji janji damainya
dan aku?

kularungkan namamu di deras sungai waktu
hanyut menjauh tanpa nyiur yang indah melambai
tanpa ucapan selamat tinggal ditelan mata angin
hilang dalam pencarian arah berkabut
biarlah
sendiri

***
Jakarta - 23 Agustus 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Desain Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun