***
luka laku mengeluh pada hari
akan hangat yang karam di pucuk air hujan
benamkan putik bunga senja berharap
kapan mengerti?
tidak
dewi hujan tak tebarkan kemalangan
berkah bersemayam tiada jeda lengang
dalam setiap murni tetesan
yang tak pernah mengubur harapan
bagi setiap deru nafas detik
bagi setiap niat baik
putik akan tumbuh abadi
menari dalam badai uji
menyanyi saat gerimis merindu kekasih bumi
dan syukur saat dibelai hangat dhuha mentari
biarkan irama rasa
melahirkan benih agung cinta
alami tanpa tipu daya
dalam setiap ikhlas peristiwa
sejak terbit hingga senja detak nyawa
perlukah tanya?
***
Kota Hujan - 4 Januari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H