terhempas jiwa runtuh lorong lorong batin yang terangkai sekian lama puing keruhnya teronggok dalam relung relung putus asa luruh genggaman dalam lemah kepalan luka tiada kata tereja pupus harapan di pelupuk mata
rembulan berparas pucat air telaga muram berkeriput coklat pasi sukma murung tersendat pada waktu cacat pada malam yang malas menggeliat
tak beranjak beringsut pun tidak hanya rongga rasa bergelegak membakar pandir yang bersemayam di benak
hai camar laut, ajari diri terbang taklukan awan awan kelabu yang menghalang pecahkan butiran mendung menggantang sibak badai terpaan yang menjelang
pun elang gunung di angkasa ajari kepakkan sayap wibawa melayang di atas mega tumbuhkan keberanian atas pandangan mata laksana cakar cakar kekar untuk percaya tajamkan paruh penakluk senjata
pada diri sayap luka yang merintih rasa perih mendera yang terpupus gelora yang dulu ada dan melumat semangat jelaga redup hampir sirna
sayap sayap rasa tinggalkan sejarah kelam ada bangkitlah gapai asa terbang pada kepingan sayap yang tersisa
***
Jakarta - 9 Februari 2014 Ganendra
Sumber Gambar Ilustrasi