PUNGGUK TAK MERINDU REMBULAN
selamat malam pungguk yang merindu
sudah lama engkau menanti pelangi madu
tidakkah jera oleh cibiran angin lalu
tidakkah resah oleh hujan yang mengusik mata indahmu
tidak!
itu katamu
yang sembunyikan nada-nada api cemburu
dibalik kata-kata pulas meninabobokan penutup malu
dan diantara riak diksi yang menawar rasa harga diri perawan itu
kapan terakhir kamu jujur?
mengatakan hujan adalah isakan dewi langit
meski itu adalah ketukan tetes harapanmu
menandai waktu yang menggigil dalam noktah karma itu
tanpa engkau tahu, di seberang dirinya tak berhenti mengharapmu
kapan kamu terbang?
menjangkau segala impian tidur isya’mu
hingga tak lagi ingat bayangan pedih itu
dan tak lagi merindu cantiknya paras rembulan malam
hanya purnama yang menemani penantian akan sang putri idaman
***
Jakarta – 22 Mei 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H