Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Terajam Waktu

15 Juni 2014   05:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402759783887319081

***

kerontang dahaga merayap di sekeliling benak jiwa
kosong menapak jalan terjal takwa
senja berlabuhkan seonggok hati terisak dera
pada jarum waktu yang merajam ruang ruang bahagia

dibawah belenggu
perisai tlah rapuh dimakan waktu
hingga gelap sembunyikan gempita terang langit biru
di ujung lidah harapan yang merajuk kelu
buntu

pada sejumput jiwa yang tercipta
atas tangan tangan kekar berbulu domba
pupuskan asa yang menggelayut di angan angkasa
sekian lama saat bait berkumandang suci santun menghela
pada dua nafas hembuskan padu rasa
di pelataran altar percikan dewa

sutra lusuh berbayang kenangan
memenggal kasih yang pernah terbangun harapan
hingga mekar layu menjelma kuncup penderitaan
nestapa yang digoreskan luka luka pengkhianatan
atas sosok yang dulu pernah dielu sang pangeran

badai derita tiada abadi
perih takkan kekal menyimpan nyeri
benci akan selalu terpupus terkubur nisan mati
sisakan sebongkah emas hati

*

kerontang dahaga merayap di sekeliling benak jiwa
kosong menapak jalan terjal takwa
senja berlabuhkan seonggok hati terisak dera
pada jarum waktu yang merajam ruang ruang bahagia

***

Jakarta - 14 Juni 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun