Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Koma 9

26 Februari 2015   05:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14249149911658163279


***
padamu yang mengurai malam di bawah purnama
berjingkat di kelopak serbuk temaram dian sela
mengais pundi waktu remang di bilik keringat madu
engkau memanggil-manggil di tiris airmata bujuk rayu

perlahan kaki-kaki langit menorehkan garis kekuasaan
diantara cahaya redup geliat paras sang biduan
tawarkan belain angin-angin bersumbu api asmara
dan engkau benamkan durjana malam sang pemangsa

tak terbilang berapa jejak berselimut kelam masa
kala mahligai runtuh digerus sang lelaki pendusta
terbata di bawah bayang-bayang harapan nan berguguran
engkau menghitung detik dan terdiam dibalik pintu ampunan

suara itu bersenandung menyahutmu di selepas malam
menguak sisi-sisi gelap yang tergelincir di puncak akhir
dan kau tengadah menghirup sisa-sisa cahaya purnama
mencoba merengkuh serpihan wangi taburan bunga surga

lalu perlahan kau sibak kelambu kelam
yang lama terpenjara oleh dengus nafas kusam

***
Jakarta - 25 Februari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca Juga =

Perempuan Koma 8
Perempuan Koma 7
Perempuan Koma 6
Perempuan Koma 5
Perempuan Koma 4
Perempuan Koma 3
Perempuan Koma 2
Perempuan Koma 1


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun