***
dewi hujan beranjak menyapu kabut temaram senja
satu satu noktah mencair mengetuk bumi
menyampaikan salam rindu pada tanah tanah kerontang
pembawa partikel berkah pada setiap bulirnya
di ujung jalan aspal basah tak bernama
diantara kecipak nafas yang merenda samudera hidup
dalam lekat genggaman jemari belia
teguh dalam pelukan sang dewi kekasih bumi
basah kuyub
tiada keluh
dingin menusuk
tiada dirasa
angin menghunjam
adalah sahabat
batang kaki berkarat tiada rapuh
terbawa berlari bocah tawarkan secuil teduh
setia temani nafas muda tergenggam erat
antara celah jemari mungil bernadi semangat
dewi hujan beranjak menyapu kabut temaram senja
satu satu noktah mencair mengetuk bumi
menyampaikan salam rindu pada tanah tanah kerontang
pembawa partikel berkah pada setiap bulirnya
***
Pasaraya Jakarta - 21 September 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H