Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Payung

22 September 2014   06:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411317495419873406

***

dewi hujan beranjak menyapu kabut temaram senja
satu satu noktah mencair mengetuk bumi
menyampaikan salam rindu pada tanah tanah kerontang
pembawa partikel berkah pada setiap bulirnya

di ujung jalan aspal basah tak bernama
diantara kecipak nafas yang merenda samudera hidup
dalam lekat genggaman jemari belia
teguh dalam pelukan sang dewi kekasih bumi

basah kuyub
tiada keluh
dingin menusuk
tiada dirasa
angin menghunjam
adalah sahabat

batang kaki berkarat tiada rapuh
terbawa berlari bocah tawarkan secuil teduh
setia temani nafas muda tergenggam erat
antara celah jemari mungil bernadi semangat

dewi hujan beranjak menyapu kabut temaram senja
satu satu noktah mencair mengetuk bumi
menyampaikan salam rindu pada tanah tanah kerontang
pembawa partikel berkah pada setiap bulirnya

***
Pasaraya Jakarta - 21 September 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun