Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Negeri Ini Akan Dibawa Ke mana

12 April 2015   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:12 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428856595822270950

***

dulu, bilah-bilah bambu itu merobek-robek udara
di kejauhan bara bersatu membakar sampah-sampah bangsa penindas lama
menghalau pencoreng hitam paras ibu pertiwi nusantara
berpekik bangga di atas tetesan darah merdeka

lama sudah tak terdengar
bait-bait api berkirab di genderang telinga mantan pejuang
meski kian rapuh, hampir ditelan telanjang tanah yang dimerdekakan
dirimu tak hirau pada terik yang menyalak garang di pelipis nasib

bagaimana tidak, menangis pun pada siapa?
saat nafas compang camping terabaikan di keriuhan kemewahan
pesta-pesta arogansi kapital menginjak-injak pelataran tradisi
ruang-ruang korup mengisi panji-panji negeri yang susah payah ditegakkan
dan bendera-bendera picisan ditancapkan beradu di ajang perebutan kekuasaan

lelah, mungkin tak lagi terhiraukan
dan sembab itu pun tak cukup untuk mengais kejayaan kenangan
hingga tak banyak kata bisa tersampaikan
sementara rupa ibu pertiwi kian kabur dimakan usia
dan lupa, seperti apakah parasnya?
apakah seperti kibaran merah putih di loji-loji tua
atau seperti dinding-dinding kusam negeri yang bersaksi atas taburan keserakahan
ataukah mungkin seperti wayang-wayang opportunis di pagelaran negeri yang kian gelisah
entahlah ...

negeri ini akan dibawa kemana?
gumam pak tua

*
dulu, bilah-bilah bambu itu merobek-robek udara
di kejauhan bara bersatu membakar sampah-sampah bangsa penindas lama
menghalau pencoreng hitam paras ibu pertiwi nusantara
berpekik bangga di atas tetesan darah merdeka
***

Jakarta - 12 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun