Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas Rantau 4

10 Desember 2014   08:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418151154142105359

***

dan saat kumandang semesta di pojok surau
membelah senja di kaki bukit pedesaan
air gemericik basuhi keriput telapak doa
bersama dinginnya angin ngarai yang melintas pulang

kau sandarkan kepala di rumah mewah
angan melaju ke masa pondok kayu berhalaman bunga mawar
di seberang samudera bayangan berkilas samar
tiada henti menari
tiada henti bernyanyi
dendangkan lagu rindu
yang menusuk rasa bak sembilu

hari takkan habis pergi
masa selalu berganti
kenangan jauh sisakan memori
yang takkan hilang tersimpan dalam hati

bunga bunga tak henti berdansa
seakan merajuk akan belaian lama
bak merindu kasih sang ibunda
bertahun lama
saat rentang masa
kecut menyeberang samudera

bayangan masa lalu
berlalulah
aku tlah bertemu impian
dan segera meniti jalan pulang

***
Jakarta - 10 Desember 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca Juga =

Nafas Rantau 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun