***
langit bersedekap pada sang penguasa merapi
temaramnya janjikan hamparan suci yang tlah lama dinanti
di penggalan senja yang beranjak pergi
bertandih sambangi peraduan di pangkal kayu api
dengarkan dan lafalkan pesan sumeleh sanubari
sang malam, kita bercinta lagi?
lesehan
di keraton nagari peradaban
diantara syair syair bibir bibir jalanan
pelipur lara pada hati usang penuh kegundahan
yang mengeluh pada keadilan Tuhan
yang gundah akan realita kehidupan
yang melupakan
pintu pintu cawan kesadaran
pijar lampu lampu tua berjajar di rusuk tepi
berdansa di pangkuan tugu sang mangkubumi
langgam ketipak kuda kereta hela nafas tulus sais pengabdi
jua pelantun lagu lagu harapan hati
sang pengais seketip kasih rejeki
di lintasan kota warisan mataram nagari
bersahaja
cengkerama
berbudaya
kerana hati manusia
adalah semestinya bersaudara
lesehan hati
lesehan bumi
bersihkan pundi daki
jelmakan satu harmoni
pada hati sanubari beralam Surgawi
niat Ingsun lepaskan keterikatan hati
karamkan ambisi manusiawi
atas hati yang bersemayam rasa benci
dan iri dengki di pucuk batang sanubari
pada sesama makhluk ciptaan Ilahi
***
Jakarta - 29 April 2014
Ganendra
Ilustrasi adalah Foto Pribadi