***
ayunan lengan mengais jalan rejeki
jemari kukuh kuatkan harapan di masa nanti
tembok batu garang digerus tangan perkasa lelaki
dinding pualam luluh terkikis tetes keringat teguh hati
tak lekang semangat bergelora
di tanah tanah yang ramah menghidupi nyawa
pada bilah sebongkah batu nafas menua
yang bersahaja
peluh berkasih alam penyedia
tanpa nafsu jeda
keras kerasnya harga menghirup udara
mahal mahalnya mahar detak nafas telusuri masa
baja hanyalah berhati baja
mulia hanyalah bernurani mulia
mengingat akan makna ibadah hidup tercipta
angin berlari
badai beringsut sembuyi
ada senyum pelangi yang menanti
entah kapan warna warni turun menghiasi
pada hidup yang tak henti mendera pilu hati
***
Ilustrasi. Seorang pemecah batu memecah bukit batu di Desa Kedung Areng, Wonogiri, Jawa tengah. (Foto pribadi)
Wonogiri - 25 Juli 2014
@rahabganendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H