Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Negara

22 Oktober 2014   08:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14139151281550176997

***

selayaknya
lembar daun pemayung atap tanah tinggal
berbatang peneguh juang
penguat nadi aliran tumpah darah bangsa
kepulkan hawa warisan nusantara

tangan tangan kasih merona antara bunga bunga belia nusa
merengkuh segala rasa senandungkan bait gita berirama
ayomi dalam pangkuan merdu sunyi malam
hangatkan dalam belaian jemari mentari kalam

di puncak gading warna tembaga bersabda
di hamparan langit berkaca bening telaga
larutkan darah biru
jelata kasta menyatu
samudera bumi berpangku

pada tebaran kelam
pada lelahnya suram
merajut asa negeri beta
memetik dawai damai bhineka
berpayung telapak kaki surga ibu negara

***
Jakarta - 21 Oktober 2014
@rahabganendra

Gambar Ilustrasi Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun