Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis Setapak Ibukota

12 Februari 2015   06:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14236738961035778627

***

percikan tanah melumuri sepatu
bertahta lukisan kupu-kupu di baris benang-benang kain biru
engkau menunduk diantara detak irama rinai yang menyapu
saat fajar di jalan setapak pinggiran ibukota itu

sepagi ini mentari meringkuk di peraduannya
dan pelangi pulas di singgasananya
tapi
jemarinya rindu
pada parasmu, merah putih itu
yang mendekap buku-buku
dan menari-nari di kelokan ujung berbatu

katamu
cemas pada kaki-kaki mendung
rindu pada balerina kecil di genangan tanah penghujan
dan desir angin yang mengurai dua kuncir kuda di kejauhan
dia yang bercahaya
seperti lampu-lampu kota
seperti bintang di angkasa dan purnama
yang tersenyum pada malam
dan riang
meski air menggenangi sekolah, rumah dan taman surga bermainnya
dia setia berlari diantara gerimis membawa bait impian belia
di jalan setapak pinggiran ibukota

***
Jakarta - 11 Februari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun