*
menyisir lintasan angan hijau urat urat renta berkeringat gelora menyiram semangat rasa akan sebuah angan eyang tua berharap guna
pada bekas kaki kokoh ditempa pada lengan ayun bertenaga pada semangat berkobar di dada pada pekikan rasa kebebasan mengeja warisan menghantam feodal belanda
impian pada sejumput generasi tumpahkan ekspresi sebebas merpati gulirkan ruh pada mata bola bola kaki berhati atas sungging polos dalam putaran roda roda pedati atas tafakur munajat tak berkesudahan henti hingga angan cita itu terbeli oleh segar keringat tulus mewangi
di lapang dada eyang tua ini yang bertunas cita cita mulia negeri bersangkar terpendam dalam ruang ruang sejati tersemayam angan indahnya hidup generasi yang dibela sejak beranjak hingga mati
disini di serambi mengepul asap kopi antara eyang kakung jemari merasuk tulus kalbu merajuk hati menjelujur menyentuh buluh sumsum nadi merambah relung hangat beraroma senyum nurani
masih tersisa kini tetes airmata membasuh lesung pipi pada kulit keriput renta insani senyum asa atasmu putra generasi buah tumpah darah para pejuang negeri
*
Catatan: Eyang Kakung = Kakek
Jakarta - 6 Januari 2014 GanendraX
Sumber Desain Gambar