Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Enegh

4 November 2014   06:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:44 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1415032594271373986

**

suaramu lantang tuan
menggertak dan menyalak laksana senapan
tapi sayang tuan
bukan untuk melawan kedzoliman
hanya demi kepuasan dan nafsu kekuasaan

suara kami tlah hantarkan pantat tuan
duduk manis di kursi mewah bertitel jabatan
diguyur segala kuasa atas nama wakil rakyat pilihan
tapi jangan lupakan tugas lidah aspirasi saluran
bukan untuk gaya gayaan apalagi plesiran

panggung elit gedung kura kura
semestinya ajang perjuangan sejahtera
politisi dewan bak sang laksamana
bersinergi dalam setiap sidang kerja
bukan banting kursi ataupun meja
kala tanding di sidang paripurna
siapa menang siapa kalah tiada guna

gerah dengan polahmu tuan
pedih dengan nasib dalam genggaman
seenak hati terabaikan
lalu masihkah ada tumpuan harapan
saat suara kami simbol Tuhan
tak diindahkan?

turun dan mundur tak terhormat saja
jika kerja adalah soal ambisi nafsu kuasa belaka
dan adegan drama konyol di rapat rapat merajalela
sudahi semua lakon pahlawan kesiangan jelata
kami sudah enegh dengan semua
perilaku menggila
dan memuakkan saja

***

Jakarta - 3 November 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi Foto pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun