Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Punggung Kabut

8 Oktober 2015   23:01 Diperbarui: 8 Oktober 2015   23:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

angin terkulai
menangisi hitam arang
daun-daun peneduh mengering
sesak menghimpit
larva menjerit
kemana aku berhembus membawa kesalahan?

bagaimana mesti memilih
tak punya pilihan
membuka mata tiap orang
yang mengerjap kepedihan
dan berpesankan
ada tangan hitam di punggung kabut

tertawa tak pernah diam
dibawah bayang pundi-pundi dewa dipuji
membeli nafas
menggadai nyawa
mentaruhkan takdir
nafsu-nafsu mengepul ber-asap
dan gelimpangan nasib bertulis merana

waktu cepatlah beranjak lalu
bawa angkara bersamamu
pada lipatan akhir tahun
di buku-buku kalender
lalu benamkan pahit cerita
yang tak lagi terkisahkan ulang
pada kesalahan

***
Jakarta 8 Oktober 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun