***
jika hamparan padi menguning tanpa hama perusak mala atau apabila teduh lereng lereng sediakan berlimpah pakan rajakaya dan manakala dewa hujan hadir ramah menghidupi makhluknya keharmonisan yang tumbuh apa adanya tanpa cacat tanpa cela cinta ... itukah cinta?
pada sepasang mata tua kulit legam yang tersenyum bahagia selarasnya alam yang tulus menyapa atas tangan tangan murni yang merengkuhnya pada hati nan suci tanpa ego jelaga
menikmati desau angin lembah pegunungan pagi beriring nyanyian fajar rumput rumput yang tak lelah bersemi bersimpuh pasrahkan diri pada jerih menghidupi untuk insan insan berbudi
cinta tumbuh di hati siapa saja pun petani yang cinta sawah seisinya sahabat setia meniti hidup nan bersahaja pada bulir bulir ikhlas rela pada jerami jerami satukan cita pada gembur tanah yang merekatkan asa
kasih ibu tani yang menyiangi sawah nyawa wibawa pak tani perkasa mengolah tanah raga jiwa bertabur kasih pasangan bersahaja penuh cinta satu asa satu rasa satu harapan bahagia hanya hati tulus rela sang pengikat cinta tanpa banyak rayu kata dan bait mantra begitu sederhana
layaknya perilaku padi yang merunduk meski semakin berat berisi demikian pula kala cinta sejati telah bersemi subur mewangi di relung sanubari akan senantiasa menghormati dalam badai datang dan pergi dawai hati menyayangi saling berbagi tulus tanpa pamrih hati
*** Jakarta 21 Februari 2014
Ganendra
Sumber Gambar Ilustrasi