Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daun Senyap

16 Maret 2015   22:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426520687323534659

***

senjakala beringsut di ujung hulu lepas
satu terbenam dan terbitlah sang gulita
di atas buih larung berkilat-kilat oleh rembulan
pertanda rumbai kehidupan saatnya dimulai

engkau yang duduk di punggung waktu malam
berdansa dengan aroma legit di langit gelisah
satu per satu lantunkan tembang melenakan
berpacu tawarkan gincu di sepanjang trotoar

tak lelahkah engkau menghitung butiran gelap?
di sepanjang lembah senyap dian harapan
sementara waktu kejam berlalu tanpa mampu berpulang
dan dirimu terbuai tak henti merajut semu impian

di bayang jejak gulita
berlinang dedaunan kering jelita
diatas tangan tanpa daya, engkau luruh dalam belaian tipuan dunia
lalu larut dan terpendam diantara puing-puing mimpi meraja

*

engkau yang duduk di punggung waktu malam
berdansa dengan aroma legit di langit gelisah
satu per satu lantunkan tembang melenakan
berpacu tawarkan gincu di sepanjang trotoar

***
Jakarta - 16 Maret 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun