Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Daun Kering November

11 November 2014   06:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:06 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14156379331316951358

***

tik
tik
tik

lantun gemerisik dedaun mayang mengurai
membelah setia air mata november
titik titik nila terlumat tanah basah
hadirkan hening membuai alam sadar

bulan berbuku sunyi
hempaskan segala rasa yang enggan mati
kata rindu tawarkan surga pelangi
semesta senja pupus dalam lubuk hati
aksara indah membunuh racun onak duri

laksana angin berkirim kisah
bagaikan burung hantarkan cerita
tentang paras yang bertakdir luruh sirna
hilang tinggalkan jejak noktah abadi
nun
menjauh
mati suri

aku
yang menjelang
menggapai tangan hujan
basahi dedaunan kering
di ufuk fajar menggamit embun kaca
sebelum luruh sirna
terbakar sang baskara
dan tertelan waktu masa

***
Jakarta - 10 November 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun