***
saat dilahirkan, kita menangis duka
tawa terurai di sekeliling menyambut suka cita
hidup nafas jiwa
hingga nanti ketika kita mati tertawa
dan saat semua orang di sekitar kita menyulam senja
lewat gelap gulita
bait bait suara rasa
karam di sanubari berlagu asmara
pada bunga berhati irama
menimang rasa
menimbang percaya
aku tuliskan di cakrawala
kata kalimat tegas tanpa tanda tanya
aku nyanyikan selantang guntur berprahara
nada kasih yang senantiasa bergemuruh gelora
aku semayamkan rasa sedalam dalam makna
yang merajut tulus rasa sebenarnya tanpa khianat hina
hingga puisi kehidupan itu sekarat
diantara tarian lukisan keriput jemari bergurat gurat
dan papiruz tak lagi tumbuh berdaun urat
siapa yang akan menuliskannya lagi dalam gita gita serat?
*
saat dilahirkan, kita menangis duka
tawa terurai di sekeliling menyambut suka cita
hidup nafas jiwa
hingga nanti ketika kita mati tertawa
***
Jakarta - 16 Mei 2014