Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bangku

17 April 2015   12:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14292485181851989270

***

aku berhenti
di bangku ini
menanti hangat mentari
atau pun rembulan berparas purnama sejati
untuk bekal di laju waktu nanti

aku berhenti
di bangku ini
bukan berpijak untuk bersandar keluh
atau melenguh pada letih
tapi aku perlu menatap jejak lalu

aku berhenti
di bangku ini
bersusun memori yang kian rapuh teringat
diterpa deru ombak rajam peristiwa
aku hanya sekedar mengingat
bahwa jalan tak selalu mulus tuk berjingkat

aku berhenti
di bangku ini
mengingat akan jalan kembali
yang meniupkan bara dalam sekam hidup
dan aku tak akan terlalu lama disini

aku berhenti
di bangku ini
bukan untuk mengeluh garis perih
ataupun menaruh beban dan pergi
tapi untuk merenungi
ada panas api yang membakar hati
ada badai yang mengikis nurani
dalam setiap jalan "kembali"

aku berhenti
di bangku ini
dan itu hanya untuk sejenak

***
Jakarta - 17 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi foto pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun