Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangkitkan Semangat Anti Narkoba Lewat Pergelaran Seni Budaya dan Forum Komunikasi

26 Maret 2014   12:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Aksi teatrikal Teater Tanah Air di Acara Pergelaran Seni Budaya Anti Narkoba di Smesco Convention Centre, Selasa 25 Maret 2014. (foto ganendra)"][/caption]

Narkoba No! Prestasi Yes!

Itulah gemuruh bunyi yel yel penuh semangat dari ribuan pelajar SMP, SLTA dan mahasiswa yang menggema memenuhi ruangan gedung Smesco Lt 2 di Jl Gatot Subroto Pancoran Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2014).

Yaaa…  mereka berkumpul bersama mengikuti acara “Pergelaran Seni Budaya dan Forum Komunikasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba” yang digelar oleh Badan narkotika Nasional (BNN) dan dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Sari Gumelar. Sebuah even yang digelar dalam rangka “Tahun Penyelamatan Anti Penyalahgunaan Narkoba.” Acara yang digelar dengan model dialog interaktif dengan narasumber berkompeten itu diapresiasi pelajar dan mahasiswa dengan antusias. Terlihat selama acara berlangsung mulai pukul 09.00 wib – 12.00 wib berlangsung semarak. Saya bersama puluhan Blogger dari BRid (Blogger Reporter Indonesia) merasakan medan yang penuh semangat. Beruntung saya bisa menjadi bagian di acara itu.

Melihat ruangan penuh dengan adik-adik calon generasi mendatang berseragam biru bernuansakan Gerakan Anti Penyalahgunaan Narkoba ini memberikan harapan baru terhadap mereka. Bagaimana tidak, ditengah-tengah demikian banyak peristiwa miris dan memprihatinkan yang menimpa generasi sebaya mereka. Tawuran, terlibat narkoba, kriminal dan lain-lain. Oleh karenanya acara sosialisasi semacam ini sangat penting dan perlu untuk selalu digelar.

Rangkaian acara diisi dengan semangat gerakan anti narkoba. Dimulai dengan penyampaian pidato dari beberapa pejabat seperti Bapak Komisaris Jendral Polisi Anang Iskandar selaku Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Ibu Linda Sari Gumelar selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak Basuki Yusuf Iskandar selaku Kepala badan Peneliti  SDM Kementrian Kominfo serta anggota aktif Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Para pejabat hadir diantaranya Bapak Komisaris Jendral Polisi Anang Iskandar selaku Kepala BNN, Ibu Linda Sari Gumelar selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak Basuki Yusuf Iskandar selaku Kepala badan Peneliti SDM Kementrian Kominfo serta anggota aktif Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB)."][/caption]

Mendengar pemaparan dari masing-masing, terungkap fakta soal perkembangan terkait penyalahgunaan narkoba beserta upaya-upaya yang sedang dilakukan. Fakta memprihatinkan bahwasannya Indonesia tercatat menduduki rangking 20 besar sedunia sebagai negeri ‘surga’ narkoba'. Indonesia juga berada di peringkat 10 untuk negara-negara berkembang. Tak heran Bapak Anang Iskandar dalam pidatonya menekankan pentingnya sosialisasi gerakan anti narkoba di masyarakat. Peran serta segenap masyarakat dalam mengikis penyalahgunaan narkoba sangat mendesak dan penting, karena permasalahan narkoba terjadi di tengah-tengah mereka.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Komisaris Jendral Polisi Anang Iskandar selaku Kepala BNN (Badan narkotika Nasional. "][/caption]

“Memprihatinkan bahwa tren penyalahguna narkoba semakin meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karenanya kami mengajak peran serta masyarakat dalam rangka menurunkan angka penyalahguna narkoba,” ujar Anang Iskandar saat memberi sambutan, Selasa (25/3/2014).

Upaya seirus dari BNN dipertegas lagi dengan dicanangkannya tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan para penyalahguna narkoba. Menurut Anang, ada sekitar 4 juta orang pengguna narkoba yang harus diselamatkan. Harus dihentikan, diSTOP dan direcoveri (dipulihkan). BNN menekankan untuk pemulihan itu, para penyalahguna itu tidak bisa lagi dilakukan dengan model hukuman penjara. Karena penjara bukan tempat yang sesuai untuk memulihkan para pecandu narkoba. Para pecandu harus memperoleh perawatan yakni direhabilitasi.

“Bukan jamannya lagi pecandu narkoba dipenjara. Mereka harus direhabilitasi agar pulih kembali,” kata Anang saat talkshow dialog interaktif di acara itu.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ibu Linda Sari Gumelar selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak."][/caption]

Hal senada lainnya disampaikan Ibu Linda Sari Gumelar. Menteri yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak itu menegaskan soal pentingnya peran keluarga dalam mengawasi, melindungi keluarga dari berjangkitnya narkoba di masyarakat. Linda sangat prihatin melihat peran wanita yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Ada permasalahan terkait kekurangan ekonomi dan juga ketidakpahaman soal permasalahan narkoba.

“Sangat sedih dan prihatin melihat para wanita menjadi kurir narkoba,” kata Linda saat talkshow interaktif.

Baginya perempuan harus menjadi salah satu motor penggerak yang harus peduli terhadap kondisi lingkungannya. Lingkungan keluarga yang menjadi kesehariannya.

Informasi berbeda disampaikan oleh Bapak Basuki Yusuf yang lebih memfokuskan soal perdagangan narkoba. Kepala badan Peneliti  SDM Kementrian Kominfo ini menyampaikan soal penggunaan internet yang telah dimasuki para pelaku criminal dengan menggunakan lingkup dunia maya. Penggunaan internet di masyarakat sudah intens dan intim hingga ke pelosok-pelosok.

“Jangan sampai dunia maya atau internet dijadikan sarana untuk perdagangan narkoba,” kata Basuki di saat talkshow.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Bapak Basuki Yusuf Iskandar selaku Kepala badan Peneliti SDM Kementrian Kominfo."][/caption]

Acara talkshow yang berlangsung lebih sejam itu diminati para pelajar. Terlihat dari antusiasme mereka dalam memberikan pertanyaan seputar narkoba. Satu kesimpulannya adalah narkoba harus dijauhkan dari kehidupan mereka. Persis seperti yel yel yang diteriakkan, “Narkoba NO, Prestasi Yes!.

Acara yang berlangsung sekira 3 jam itu ditutup dengan aksi teatrikal dari Teater Tanah Air yang telah memiliki segudang prestasi. Aksi teatrikal itu bertemakan narkoba mendukung Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba. Ada puluhan anak-anak yang terlibat memainkan teatrikal itu. Dengan kostum warna warni disertai lagu-lagu, aksi teater itu sangat menarik disuguhkan. Tak heran mereka menyabet juara dunia pada tahun 2006 di Jerman, terakhir juara dunia pada 2013 di India.

Sebuah prestasi dari anak-anak Indonesia yang membanggakan. Patut menjadi contoh bagi generasi anak-anak yang lain. Anak-anak yang terbebas dari ‘mimpi buruk narkoba dan berperan penting untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba di masa mendatang. Mari bergegas bersama-sama dukung gerakan anti narkoba! Indonesia Bergegaslah!

Salam Anti Narkoba !!

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Pergelaran Seni Budaya dan Forum Komunikasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba"][/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Aksi teatrikal Teater Tanah Air bertema Anti NArkoba"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="PIN sosialisasi Anti NArkoba"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Bapak Anang Iskandar diwawancarai wartawan dan Blogger"][/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Pak Thamrin Dahlan cs para Blogger"][/caption] *Semua foto-foto oleh penulis

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun