Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Angin Singkil

15 Oktober 2015   23:21 Diperbarui: 16 Oktober 2015   22:22 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


angin ujung sabang dingin menggigil
menyapu lahan-lahan persaudaraan yang lama tertatih
aku yang lahir dari rahim bumi rencong
aku yang menghirup hawa pekat langit singkil

tanah ini, ibu kami
yang ajarkan bertani kasih sayang
air perigi ini, susu kami
menyirami cinta yang selalu bersemi
sawah-sawah subur, ladang persaudaraan kami
diantara musim pancaroba yang menghidupi rohani

senyum sinar pagi tak letih menghangatkan
tangan-tangan hujan tak lelah menyejukkan
namun sayang
lembaran-lembaran kisah manis itu mesti tertinggalkan
sisakan segala kepedihan
tentang harmoni lonceng gereja dan adzan surau yang lamat berjauhan

kini, bukan tanah-tanah yang menolak kami pijak
saat ketakutan menjadi ngarai terjal mengancam
terbakar api-api kelam kata perbedaan
menahan airmata yang lama terkucilkan
dan membawa kisah legenda damai
yang kini gelap terhalang kabut kebencian

kami pergi
mengikuti angin singkil dini
berpeluk Tuhan yang teryakini

***
Jakarta – 15 Oktober 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun