Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Langit

25 Februari 2015   06:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14247959381034646683

***

bunga-bunga itu semestinya beraroma mewangi
memupus redam kesedihan dalam nyanyian angin kemarau
benang sarinya membawa titisan jelita surga
putiknya merekam jejak menawan kenangan sebuah kisah

mungkin dia bak ilalang liar
yang bersenandung gembira di setiap cuaca
menari kala dewi hujan bertandang di paruh musimnya
berdendang saat rintiknya bangkitkan hasrat di jengkal tanah kering

dia sekar bunga suci
buah dari hembusan noktah ruh surgawi
yang selayaknya bernyanyi diantara burung-burung pagi
lalu tertawa bersama angin
dan berlari diantara awan-awan bahagia

usap kasihi dia - bukan tangan yang menampar
ayomi dia dengan cinta - bukan kesal pukulan
dan peluk sayangi dia - bukan dengan kata hardikan

karena bunga-bunga itu anak langit
titisan belia yang baru bersemi
jangan biarkan layu
kisahkan rona-rona pelangi di teras-teras mega
yang membawa harapan mekar bunga
kelak di kemudian masa

***
Jakarta - 24 Februari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun