Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Anak Dewa

13 September 2014   03:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410529891838317296

***

kabut datang menuai tangis hujan
mencumbu awan resah berjubah kebesaran
bertabur pekat wajah berpeluh keringat penghidupan
pada paras bersahaja berselimut teduh mentari kehangatan

seonggok nafas kau iringkan langkah di takdir tangga berliku
benamkan segala sesal dan salah yang terkubur membatu
bagai batang kering yang pasrah jatuh di musim gugur menjemput salju
berucap salam tinggal pada tangkai rapuh bertangis pilu

anak anakku
di pinggiran kasta debu
ketika jiwa meranggas di dinding kalbu
meniti waktu di sabana kering dan berbatu
bermimpi berkah hujan dalam setiap tetes bisu

apa daya air mata dewa
berlentera redup terjaga
berharap kasih berkandung cahaya
hingga rentang tertulis masa

anak anakku
segeralah berlalu
bangun dan buka mata dewamu
yang sejuk bak mata air gunung semeru
hanyutkan tubuh kabut kabut itu
dan berikan jalan pada setiap terang waktu
bagi jiwa jiwa lelah dan redup nurani kalbu

jaga setiap tapak langkahmu
ukir jejak berwarisan hidup bijak ilmu
raih mimpi mimpi seindah pelangi biru
di bayang kelam negeri yang kian tak menentu

***

Jakarta 12 September 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun